10 Aksi Diving yang 'Wow'

Dalam laga Manchester United versus Liverpool di Old Trafford, 19 September 2010, Nani sempat mencoba melakukan diving di tengah-tengah laga. Saat berusaha mengejar umpan dari Dimitar Berbatov, dia dibayangi oleh Paul Konchesky.

Dalam perebutan bola, tangan Konchesky tampak mengenai wajah Nani. Seketika Nani jatuh berguling-guling di tanah sambil memegangi mukanya. Tapi, wasit tak menganggap ini sebagai sebuah pelanggaran.

Diving yang dilakukan Lehmann memang tergolong langka. Sebagai seorang penjaga gawang, Lehmann memang tak punya banyak kesempatan untuk membawa bola, apabila melakukan diving.

Saat Arsenal menghadapi Bolton Wanderers, Lehmann keluar dari sarangnya dan membawa bola ke pinggir lapangan. Kevin Davies berusaha merebut si kulit bundar dan melancarkan tekel. Lehmann yang menyadari hal ini segera melompat untuk menghindari terjangan kaki Davies.

Tapi, setelah itu dia mengerang kesakitan sambil memegangi kakinya. Wasit yang mengetahui upaya diving Lehmann langsung mengacungkan kartu kuning.

Aki diving Rooney terjadi saat MU memutus rekor tak terkalahkan sepanjang 49 laga milik Arsenal, Oktober 2004. Dalam laga di Old Trafford itu, Rooney jelas terlihat menjatuhkan diri saat menghadapi hadangan Sol Campbell. Dari tayangan ulang, terlihat tak ada kontak antara kaki Campbell dan Rooney.

Diving Adriano pada laga Inter Milan kontra AS Roma, 18 April 2007, sukses besar. Dia menjatuhkan diri di kotak penalti meski hanya sedikit bersentuhan dengan kiper Roma, Doni. Wasit menganggapnya sebagai pelanggaran dan Inter mendapatkan penalti.

Penalti ini sukses dikonversi menjadi gol oleh Marco Materazzi. Meski begitu, Inter tetap kalah dengan skor 1-3.

Setelah pertandingan, Komisi Disiplin melakukan penyelidikan dan menganggap Adriano melakukan diving. Dia diskors dua laga akibat aksi ini.

Ronaldo cukup sering melakukan diving semasa membela MU. Penyerang yang kini berbaju Real Madrid itu tampak begitu mudah jatuh dalam perebutan bola dengan lawannya.

Aksi "cilukba" Busquets adalah salah satu diving paling terkenal hingga saat ini. Dia melakukannya kala Barcelona menghadapi Inter Milan di semifinal kedua Liga Champions 2009/2010.

Dalam sebuah perebutan bola, tangan Thiago Motta tampak sedikit menyentuh wajah Busquets. Busquets seketika terjatuh, menutupi mukanya, dan mengerang kesakitan.

Aksi Busquets berhasil. Wasit menganggap Motta melakukan pelanggaran berat dan memberinya kartu merah.

Diving yang dilakukan Pedersen saat Blackburn Rovers menghadapi Arsenal memang cukup konyol. Saat mengejar bola di kotak penalti, dia tiba-tiba terjatuh saat dikejar Bacary Sagna. Padahal, Sagna sama sekali tak menyentuhnya.

Diving Gilardino terjadi pada laga AC Milan versus Celtic, Februari 2007. Kala Gilardino menggiring bola di kotak penalti, seorang pemain lawan mencoba menekalnya, tapi tidak kena. Gilardino terus berlari, tapi beberapa meter kemudian dia jatuh.

Wasit yang melihat kejadian ini tak memberi ampun. Dia langsung memberi kartu kuning kepada Gilardino.

Aksi Taylor saat Newcastle United bertemu Aston Villa di tahun 2005 memang langka dan lebih cocok disebut akting gagal. Pada sebuah momen, kiper Newcastle tak berada di sarangnya dan Taylor harus berhadapan satu lawan satu dengan penyerang Villa, Darius Vassell. Vassell menembak, dan Taylor mencoba menghalau dengan tangannya.

Agar tak ketahuan wasit, Taylor kemudian menjatuhkan diri sambil memegangi perutnya. Tapi, wasit tak tertipu dan langsung mengusir Taylor sekaligus memberi penalti untuk Villa.

Aksi diving ternyata sudah ada sejak tahun 1990. Yang "memperkenalkan" adalah penyerang Jerman Barat, Juergen Klinsmann. Klinsmann melakukannya saat negaranya bertemu Argentina di final Piala Dunia 1990.

Saat membawa bola di sisi kanan, Klinsmann dihadang Pedro Monzon. Sadar Monzon akan melancarkan tekel, Klinsmann melompat. Setelah terjatuh di tanah-tanah, dia tampak seperti sangat kesakitan dan berguling-guling.

Wasit tak menyadari aksi Klinsmann ini. Dia menganggap Monzon telah melakukan pelanggaran berat dan memberinya kartu merah.