Paolo Maldini adalah salah satu contoh konkret yang diwartakan Ronaldo. Menurut Il Fenomeno, Maldini sangat layak menerima penghargaan tersebut saat masih aktif bermain lantaran terus menunjukkan konsistensi permainan yang apik.
"Saya selalu bertukar pendapat dengan sesama rekan setim saya terkait penghargaan individual tersebut (Ballon d'Or -- red). Tak ada keraguan bahwa banyak terdapat sesuatu yang tak adil. Sebab, dalam tahun-tahun tertentu, ada beberapa pemain yang bermain secara konsisten dan layak mendapatkan gelar tersebut," ucap mantan pemain terbaik dunia tiga kali itu seperti dilansir ESPN Star.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronaldo melanjutkan, selain kriteria peraih gelar Ballon d'Or yang berada dalam wilayah "abu-abu", faktor kegagalan Maldini disebabkan karena ia adalah seorang bek. Sementara orang-orang cenderung hanya melihat pemain yang mampu mempertontokan skill apik dan gol-gol berkualitas.
"(Kegagalan Maldini) itu disebabkan karena ia adalah seorang pemain bertahan dan publik lebih suka menonton gol-gol dan skill menawan, sementara tugas bek adalah menghentikan hal tersebut. Tetapi Maldini terlalu berbakat untuk menjadi pemain belakang," tutup Ronaldo.
Pertemuan Ronaldo dengan Maldini sebagai "musuh" terjadi selama periode 1997β2002, kala Ronaldo baru tiba dari Barcelona menuju Inter Milan. Sementara pada musim 2007β2008, keduanya pernah berada dalam satu tim saat Ronaldo bermain untuk AC Milan.
(a2s/rin)