Julukan bisa diberikan oleh diri sendiri atau orang lain. Bagaimana proses, sejarah, atau filosofinya, masing-masing tim tentu memiliki masing-masing cerita.
Berikut ini tentang julukan (nickname) delapan tim yang akan tampil di Piala Konfederasi, yang digelar di Brasil pada 15-30 Juni, seperti dirangkai dalam situs resmi turnamen: (Untuk mulai klik di sini)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. A Selecao, Brasil
|
Urusan nama di Brasil memang sesuatu yang unik. Banyak orang lebih tahu nama pendek/sapaan seorang pemain bola top, tapi tidak dengan nama lengkapnya. Meski demikian, jika ditanyakan untuk siapa julukan A Selecao, tentu fans lebih familiar untuk menyebut Brasil.
Selain A Selecao alias 'Pilihan', tim Negeri (Tarian) Samba ini juga memiliki beberapa julukan lain seperti Canarinhos (Burung Kenari) dan Auriverdes (Hijau dan Kuning Keemasan), yang mengacu pada warna jersey kebesaran mereka. Yang menarik, mereka baru memakai kostum kuning itu sejak 1950-an, setelah mereka meniadakan kostum putih-putih untuk "melupakan" kekalahan menyakitkan dari Uruguay di final Piala Dunia 1950 di kandangnya sendiri.
2. La Celeste, Uruguay
|
Timnas Uruguay juga memiliki julukan lain yaitu Los Charruas, yang merujuk pada masyarakat suku Indian bernama Charrua, yang di abad 19 pernah mendiami Amerika Selatan khususnya di Uruguay dan Brasil.
3. Gli Azzurri, Italia
|
Di Abad Pertengahan Eropa, Italia pernah disatukan oleh sebuah dinasti bernama Savoia (House of Savoy), dengan raja pertamanya bernama Victor Emmanuel II. Kala itu seragam kebesaran dinasti itu adalah biru. Dari sejarah itu pula timnas Italia kadang-kadang menyebut dirinya La Nazionale.
4. El Tricolor, Meksiko
|
Karena hijau paling dominan di jersey mereka, belakangan julukan timnas Meksiko menjadi hanya La Verde ("Si Hijau"). Yang cukup lucu adalah, jika para suporternya tidak terkesan pada performa tim kesayangannya itu, mereka akan memberinya julukan Los Ratones Verdes alias "Si Tikus Kecil Hijau".
5. Super Eagles, Nigeria
|
Sejak menjadi juara Piala Afrika 1980, Nigeria mulai memperlihatkan potensinya sebagai salah satu kekuatan besar dari benua hitam itu. Mereka juga menjadi runner-up Piala Afrika 1984, 1988, dan 1990, dan juara lagi di tahun 1994. Dari momen itulah mereka memperoleh titel 'Super' dalam nickname-nya, menjadi 'Super Eagles'.
Yang menarik, saat tampil buruk di awal Piala Afrika 2013, mereka malah diolok-olok publiknya sendiri dengan menyebutnya tampil seperti "Ayam Super" (Super Chickens). Sang pelatih, Stephen Keshi, lalu memberi cambukan motivasi dan semangat pada anak-anak buah, sehingga kemudian mereka berhasil tampil sebagai juara -- dan "kembali" menyandang gelar "Elang Super".
6. Samurai Biru, Jepang
|
"Kami memerlukan sebuah julukan untuk mendukung tim kami di Piala Dunia 2006. Kami lalu membuat lima nama untuk dipilih fans, dan mereka memilih Samurai Blue," terang Megumi Fujinoki dari bidang komunikasi Japan Football Association (JFA) kala itu.
Samurai tentu saja merujuk pada kalangan ksatria elite yang begitu masyhur di masa lalu, yang mengawal kekaisaran Jepang selama hampir 700 tahun.
7. Iron Warriors, Tahiti
|
Selain menjadi juara (2013), negara di Kepulauan Pasifik ini juga pernah tiga kali menjadi runner-up (1973, 1980, dan 1996), serta masuk semifinal lagi di tahun 1998 dan 2002. Di final Piala OFC 2012 mereka mengalahkan New Caledonia dengan skor 1-0 dan berhak tampil di Piala Konfederasi tahun ini.
Ber-jersey merah, timnas Tahiti memiliki julukan Iron Warriors, atau Toa Aito dalam bahasa setempat. 'Toa' dan Aito' sendiri mengacu pada nama sebuah pohon, yang kayunya biasa digunakan untuk membuat 'tiki', atau ukiran-ukiran yang bisa dipakai sebagai 'jimat'. Tim sepakbola pantai Tahiti memakai julukan 'Tiki Toa'.
8. La Furia Roja, Spanyol
|
Studi-studi psikologi dalam olahraga mengilustrasikan warna merah (darah) menunjukkan kekuatan, agresi, kepercayaan diri dan keseimbangan.
Ini adalah kali kedua Spanyol tampil di Piala Konfederasi. Di penampilan pertama mereka di tahun 2009, mereka terhenti di babak semifinal, usai dikalahkan Amerika Serikat dengan skor 0-2. Tim dari "Negeri Matador" itu finis di tempat ketiga setelah mengalahkan tuan rumah Afrika Selatan 3-2 lewat perpanjangan waktu.
Halaman 2 dari 9