Nama Larsson pernah begitu populer di dunia. Ia adalah salah satu pesepakbola Swedia tersukses. Berbagai gelar prestisius pernah ia raih, antara lain empat trofi Liga Skotlandia bersama Glasgow Celtic, dua trofi La Liga dan satu Liga Champions bersama Barcelona, dan satu trofi Liga Primer dengan Manchester United.
Gelar pribadinya tak kalah mentereng. Ia adalah peraih sepatu emas Eropa pada tahun 2001 dan pemegang rekor gol terbanyak Piala UEFA/Liga Europa dengan 40 gol. Dengan berbagai prestasinya itu, ia dianugerahi gelar Doktor Honorarium dari Universitas Strathclyde dan diberikan gelar MBE Member of the Order of the British Empire) dari kerajaan Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Janji itu akhirnya ia penuhi hari Rabu (19/6/2013) kemarin, empat tahun setelah pengumuman pensiunnya. Hogaborgs yang saat ini berada di divisi dua Liga Swedia, mengikutsertakan nama Larsson di skuatnya karena dilanda krisis pemain akibat cedera. Sang legenda kemudian menginjakkan kakinya di lapangan pada menit ke 85.
Comeback-nya itu terasa lebih istimewa karena ia menyaksikan Jordan, sang anak yang bermain di klub tersebut, mencetak gol. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan tim ayah-anak ini dengan skor 4-2 atas Tenhult.

"Kami tidak bermain bersama untuk waktu yang lama tapi jelas saya bangga," kata Larsson kepada Expressen dan dikutip Reuters.
"Ini merupakan kemewahan yang langka untuk bisa bermain bersama anak Anda."
Jordan yang kini berusia 15 tahun dan bermain sebagai gelandang, juga turut merasakan kebahagiaan sang ayah di pertandingan tersebut.
"Ini adalah kesenangan yang luar biasa. Mungkin lain waktu saya bisa membuat sebuah assist untuknya," seloroh Jordan.
Jordan pernah dikait-kaitkan dengan sejumlah klub besar Eropa semacam MU, Manchester City, dan Liverpool.
(a2s/roz)