Sejak ditunjuk menggantikan Marcello Lippi di 2010 lalu, Prandelli langsung merombak wajah tim nasional Italia. Selain banyak memasukkan pemain muda dan punya aturan tegas soal kedisiplinan, di atas lapangan Italia juga bermain dengan lebih kreatif dan dianggap jauh lebih progresif dibanding saat tampil di Afrika Selatan.
Kerja Prandelli pun dapat banyak sanjungan. Dia mengantar Italia lolos ke final Piala Eropa 2012 dan kini punya jalan lebar menuju Brasil 2014. Namun Piala Konfederasi yang sudah menuntaskan fase grup menunjukkan masalah lain yang dipunya Italia. Mereka yang punya tradisi sebagai tim dengan pertahanan terbaik kini menjadi sangat mudah kebobolan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Delapan gol itu sedikit terlalu banyak," sahut Giorgio Chiellini usai kekalahan atas Brasil seperti diberitakan Reuters.
"Kami kemasukan terlalu banyak dari set pieces dan kami harus lebih menaruh perhatian akan hal itu. Masalahnya bukan pertahanan, tapi tim secara keseluruhan," lanjut bek Juventus itu.
Italia bisa berada dalam ancaman besar gagal ke final karena mereka berpeluang besar berhadapan dengan Spanyol di babak semifinal. Jika benar terjadi, itu merupakan ulangan final Piala Eropa, di mana ketika itu La Furia Roja meraih kemenangan mutlak 4-0.
Salah satu pemain yang jadi sorotan menyusul banyaknya gol yang melesak masuk ke gawang Italia adalah Gianluigi Buffon. Kiper senior itu mengaku salah mengantisipasi tendangan bebas Neymar, saat timnya kalah 2-4 atas Brasil. Sebagai catatan, itu adalah kali pertama Buffon kemasukan empat gol dalam satu laga, setelah yang terakhir terjadi di final Euro 2012.
"Tendangan bebas itu harusnya tidak masuk di tiang jauh gawang saya, tapi saya tidak melihat bolanya lepas dari tendangan Neymar. Ada enam atau tujuh orang di depan saya dan saya tak bisa melihat bolanya," jelas Buffon.
(din/mfi)