Cerita Wasit Final PD 2006 Soal Tandukan Zidane ke Materazzi

Cerita Wasit Final PD 2006 Soal Tandukan Zidane ke Materazzi

- Sepakbola
Jumat, 29 Nov 2013 13:57 WIB
AFP/ROBERTO SCHMIDT
Buenos Aires - Insiden tandukan Zinedine Zidane ke dada Marco Materazzi tentu tak akan pernah dilupakan orang. Horacio Elizondo, wasit yang memimpin pertandingan tersebut, akhirnya membeberkan apa yang terjadi kala itu.

Pertandingan final Piala Dunia 2006 antara Prancis versus Italia memasuki babak perpanjangan waktu, dan tiba-tiba Materazzi terjatuh di lapangan, mengerang sambil memegangi dadanya. Tak lama kemudian Elizondo menghampiri kerumunan pemain dan sejurus kemudian mengacungkan kartu merah ke arah Zidane.

Prancis pun harus kehilangan kapten sekaligus inspiratornya itu. Zidane menutup kariernya sebagai pesepakbola dengan cara yang tragis, karena setelah itu ia menyatakan gantung sepatu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beredar banyak cerita bahwa alasan Zidane melakukan hal itu karena Materazzi mencela keluarganya terutama ibunya yang sedang sakit. Sampai saat ini konon keduanya masih "bermusuhan" dan tak ada yang tahu apa penyebab sebenarnya.

Elizondo selaku pengadil di lapangan saat itu mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui duduk perkaranya. Ia hanya mendapat sinyal dari rekannya yang merupakan ofisial keempat di pinggir lapangan bahwa telah terjadi sesuatu antara Zidane dan Materazzi.

Dan ia pun tak menyangka bahwa keputusannya mengusir Zidane sampai menjadi berita besar, bahkan menyaingi keberhasilan Italia menjadi juara dunia kala itu.

"Sebenarnya usai pertandingan saya sadar itu keputusan yang sangat penting. Terima kasih atas reaksi besar-besaran di media. Tapi saya hanyalah wasit yang memberinya kartu merah. Dia (Zidane) hanyalah bagian dari tim. Sama saja dengan pemain lain," ungkap Elizondo seperti dikutip Football Italia.

"Semua diberitahu melalui headset. Ketika Materazzi jatuh di lapangan, bola berada di bagian lapangan yang lain, dan jelas saya fokus ke permainan di sebelah sana. Saya meniup peluit karena terjadi handball dan memberi free kick," sambungya.

"Lalu permainan berjalan lagi dan kembali ke area di mana Materazzi terbaring. Tapi itu di sisi lapangan yang lain, dan saat itu saya ingin melihatnya terjatuh di lapangan. Saya menunggu dia (Materazzi) untuk bangun, tapi dia tidak bangun-bangun, dan saya pun menghentikan pertandingan.




"Dari tempat saya berdiri ke tempat Materazzi jatuh, saya harus berjalan sekitar 25-30 meter. Jadi saya langsung tanyakan kepada asisten saya, Dario Garcia. "Dario, apakah kamu melihatnya? Apa yang terjadi? Mengapa dia terjatuh?" Dia bilang pada saya, 'Saya tidak tahu, saya melihatnya terjatuh tapi saya tidak lihat apa yang sebenarnya terjadi.'

"Lalu saya tanyakan lagi kepada Rodolfo (Otero, asisten wasit yang lain), yang juga berada di sisi lapangan lain, tanpa banyak beharap, karena dia lebih jauh lagi jaraknya. Dan dia pun bilang tidak tahu.

"Lalu saya mulai berpikir... saya benar-benar ragu saat ini. Jelas sesuatu telah terjadi, tapi tak satupun orang yang tahu soal kejadian itu. Lalu Luis Medina Cantalejo berbicara lewat headset saya, dan bilang, 'Horacio, Horacio, saya melihatnya'. Dia bilang begitu pada saya. 'Zidane jelas-jelas menanduk Materazzi, tepat di dadanya.'

"Lalu saya lihat dengan jelas ketika sampai di sana, saya sudah tahu bahwa Zidane sedang berjalan. Saya menuju ke sana, melihat Materazzi, dan wasit Spanyol itu sudah bilang pada saya soal apa yang saya butuhkan untuk memutuskan mengusir Zidane.'

"Lalu saya tanya Cantalejo, 'Mengapa dia menanduknya? Apakah kamu melihat Materazzi berbuat sesuatu sebelumnya?' Dia menjawab, 'Tidak, jujur saya tidak tahu kenapa. Saya hanya melihat ada yang menanduk.'

"Ketika saya sampai di sana, saya mendapati bahwa para pemain pun tidak tahu apa yang terjadi, selain protes Gianluigi Buffon kepada asisten wasit, menekannya, dan Gennaro Gattuso. Tapi yang lain tidak melihat apapun. Dan suara di dalam stadion ... penonton tiba-tiba terdiam, seperti ingin bilang, 'Apa yang terjadi? Mengapa pemain itu terjatuh di lapangan?' dan saya berada di tengah-tengah dan berpikir, 'Oke, lalu bagaimana aku harus memutuskan ini supaya clear? Zidane tetap berdiri dengan tenang.'

"Dan itu terlihat tidak benar di mata saya. Dan BANG! saya pun mencabut kartu merah begitu saja, padahal penonton dan pemain melihat saya ada di sisi lapangan lain saat insiden itu terjadi, dan saya dan tak melihat apapun. Jadi, sejak ada headset Anda bisa melihatnya jika Anda menontonnya lewat video. Lalu saya berjalan ke Dario Garcia. Saya lalu berjalan ke Dario, tapi saya tahu Dario tidak tahu apapun! So, why? Well, karena keputusan ini harus bisa dimengerti.

"Setiap orang mengerti bahwa jika Anda menghampiri asisten itu karena pasti asisten Anda ingin memberitahu sesuatu dan mebantu Anda untuk membuat keputusan. Jadi saya menghampiri Dario dan bilang padanya, 'Fokus!' Saya katakan itu padanya dan juga diri saya, untuk saling mengingatkan. 'Masih ada 10 menit, jadi tetap fokus.' Saya lalu berbalik dan memberi kartu merah kepada Zidane.

"Ketika saya tahu saya harus mengeluarkan kartu merah, pikir saya saat itu, 'Oke, kita lihat saja bagaimana saya bisa membuat ini mudah dimengerti?' Dan saya bilang pada diri sendiri, 'Jika asisten memanggil Anda, semua orang tahu bahwa dia ingin memberi tahu sesuatu kepada Anda. Itu memang sedikit mengesalkan, tapi perkataannya mengandung kebenaran yang bisa dijadikan dasar untuk mengambil keputusan," demikian Elizondo.


(mrp/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads