Ibra: Hukum Saja Sampai Akhir Musim, Supaya Saya Bisa Berlibur

Paris -

Akibat komentar pedasnya terhadap wasit dan dinilai menghina Prancis, Zlatan Ibrahimovic diskors empat pertandingan. Ibra pun menilai hukuman tersebut sebagai tindakan konyol.

"[I've] played 15 years I've never seen a referee this s*** country. Don't even deserve PSG to be in this country. F****** too good for all of you," demikian umpat Ibra usai timnya, Paris Saint-Germain, kalah 2-3 dari Bordeaux pertengahan Maret lalu. Dia menilai, ada beberapa keputusan wasit yang merugikan PSG pada laga tersebut.

Umpatan penyerang berusia 33 tahun tersebut mengundang reaksi keras. Bahkan, pemimpin partai politik Front National, Marine Le Pen, dengan tegas meminta Ibra untuk meninggalkan Prancis atas komentarnya itu.

"Mereka yang menyebut Prancis sebagai negara sampah boleh pergi dari sini. Sesederhana itu," ujar Le Pen.

Ibra sudah meminta maaf kepada publik. Dia mengaku, dirinya sama sekali tidak bermaksud untuk menghina Prancis beserta para penduduknya. Namun, Ibra kesal ketika tahu bahwa umpatannya itu telah menghadirkan sanksi larangan bertanding sebanyak empat kali.

Menurutnya, hukuman tersebut hanya membuat umpatannya menjadi terbukti benar --bahwa sistem perwasitan di Liga Prancis memang konyol.

Dengan gayanya yang ceplas-ceplos dan kerap melontarkan kalimat sarkas, Ibra malah menyuruh untuk memberinya hukuman sampai akhir musim supaya dia bisa berlibur.

"Saya senang sudah membuktikan apa yang saya katakan. Sekarang, orang-orang bisa melihat sendiri dengan mata mereka, alih-alih saya yang membuktikannya," ujar Ibra seperti dilansir ESPN FC.

"Situasi ini jadi seperti lelucon --konyol dan tidak profesional. Membuat malu sepakbola."

"Saya lebih senang jika mereka melarang saya bertanding sampai akhir musim supaya saya bisa segera berlibur," kata penyerang asal Swedia ini.

(roz/roz)