Sudah sejak lama Islandia dikenal sebagai negara destinasi liburan. Alam yang indah dan suasana yang jauh dari keramaian membuat Islandia bak negara dalam mimpi. Di sisi lain, ada mimpi yang kini tengah berusaha diwujudkan tim sepakbola mereka.
Jika Anda senggang, tengoklah situs berbagi video dari komputer Anda dan ketiklah "Islandia" pada bagan pencari. Lalu, saksikanlah sendiri: air terjun yang jatuh tanpa halangan, langit yang diselimuti aurora, dan gunung-gunung berdiri tinggi di tengah kelengangan.
Dengan penduduk hanya sekitar 300 ribu orang pada negara seluas 102.775 km persegi, Islandia relatif tidak padat. Jika tim nasional Islandia lolos ke Euro 2016, pelatih timnas U-19 mereka, Toddy Orlygsson, mengatakan bahwa bakal ada 3.000 fans berangkat ke Prancis untuk mendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Islandia memang tidak sebesar Inggris, apalagi untuk urusan sepakbola. Yang bisa diingat dari mereka adalah pemain-pemainnya yang banyak diekspor ke negara lain. Nama-nama seperti Eidur Gudjohnsen di masa lalu atau Kolbeinn Sigthorsson dan Gylfi Sigurdsson di masa kini, bahkan jauh lebih tenar ketimbang tim nasional mereka sendiri.
Tapi, dari negara yang kecil itu, mimpi tengah dipupuk untuk menjadi kenyataan. Sepanjang sejarahnya, tim nasional Islandia belum pernah lolos ke turnamen besar mana pun. Euro 2016 bisa jadi turnamen besar pertama untuk mereka.
Sejauh ini, langkah ke sana tampak mulus. Tergabung di Grup A bersama negara-negara yang lebih digdaya untuk urusan sejarah di turnamen besar, Republik Ceko, Belanda, dan Turki, Islandia sukses menduduki puncak klasemen setelah tujuh laga. Di bawah arahan Lars Lagerback dan Heimir HallgrΓmsson, mereka menang 6 kali dan baru kalah 1 kali.
Hebatnya lagi, Islandia sukses meraih kemenangan atas Republik Ceko dan Belanda. Khusus untuk Oranje, Islandia berhasil menundukkan mereka dua kali. Yang terakhir adalah pada Jumat (4/9) dinihari tadi, di mana Sigthorsson dkk. menang tipis 1-0.
[Baca Juga: Soal Revolusi Sepakbola, Belajarlah pada Islandia!]
"Kami harus tetap tenang dan memastikan pekerjaan ini selesai dengan baik," ujar Gylfi Sigurdsson di situs resmi UEFA mengenai kemenangan tersebut.
Lagerback mengamini ucapan gelandang Swansea itu. Sebagai pelatih, tugasnyalah menjaga anak-anak asuhnya tetap menjejak tanah.
"Saya paham, ada ekspektasi dari banyak orang. Kami sendiri, yang berada di dalam tim, tidak boleh memikirkannya. Yang boleh kami pikirkan adalah diri kami sendiri dan persiapan kami dalam menghadapi tiap laga," kata Lagerback.
Dengan hasil sejauh ini, hasil paling jelek yang bisa diraih Islandia di fase kualifikasi adalah mencoba lolos via babak play-off. Tapi, jika mulus, mereka bisa lolos langsung dengan status juara grup atau runner-up. Di tiga laga tersisa, Islandia akan menghadapi Kazakhstan (6/9), Latvia (10/10), dan Turki (13/10).
Masing-masing tim tersebut sudah pernah dikalahkan Islandia pada babak kualifikasi ini. Maka, bolehlah Islandia bermimpi.
(roz/krs)











































