Dugaan Korupsi, Markas Asosiasi Sepakbola Jerman Digeledah Polisi

Dugaan Korupsi, Markas Asosiasi Sepakbola Jerman Digeledah Polisi

Doni Wahyudi - Sepakbola
Selasa, 03 Nov 2015 18:10 WIB
Matthias Hangst/Getty Images
Frankfurt - Kepolisian Jerman melakukan penggeledahan pada markas Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB). Aksi tersebut dilakukan terkait tudingan penggelapan pajak dan suap penyelenggaraan Piala Dunia 2006.

Penggeledahan terhadap markas DFB, yang terletak di Kota Frankfurt, dilakukan Selasa (3/11/2015) waktu setempat.

"Penuntut umum di Frankfurt telah membuka investigasi atas kecurigaan penggelapan pajak yang serius yang terkait dengan penunjukan kejuaraan sepakbola di 2006 dan transfer sebesar 6,7 juta euro dari Komite Penyelenggara Asosiasi Sepakbola Jerman pada FIFA," demikian pernyataan pihak penuntut umum seperti dikutip dari Guardian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harian olahraga terbitan Jerman, Bild, melaporkan kalau penggeledahan juga dilakukan pada rumah pejabat teras DFB. Mereka adalah Presiden DFB, Wolfgang Niersbach, dan mantan presiden DFB di periode 2006 sampai 2012, Theo Zwanziger.

Menyusul banyak terungkapnya skandal dan kasus korupsi di FIFA, beberapa negara ikut terseret dalam kasus tersebut. Jerman jadi salah satunya, setelah negara tersebut dicurigai melakukan suap supaya terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006.

Komite Etik FIFA bulan lalu melakukan investigasi pada Franz Beckenbauer, yang menjadi ketua organizing comittee Piala Dunia 2006. Beckenbauer mengaku kalau ada uang yang dibayarkan ke FIFA dalam proses bidding, namun dia menegaskan kalau uang tersebut adalah pengembalian atas bantuan finansial.

DFB sudah menyatakan tidak bersalah atas tudingan yang datang dan mengklaim telah melakukan investigasi internal terkait pembayaran uang tersebut. Diklaim juga kalau penyelidikan yang sudah dilakukan tidak ditemukan adanya bukti tindakan kriminal.

"DFB tidak menemukan sedikitpun indikasi ketidaknberesan selama investigasi dilakukan. Di saat bersamaan, tidak ada indikasi kalau voting merupakan hasil pembelian dari delegasi dalam proses bidding," demikian pernyataan DFB.

(din/krs)

Hide Ads