Kane dan Rooney Diyakini Akan Jadi Kunci untuk Inggris di Piala Eropa

London - Inggris dinilai punya prospek menarik di Piala Eropa 2016 mendatang. Dua sosok diyakini bisa jadi kunci, yakni Harry Kane dan Wayne Rooney.

Inggris akan datang ke Prancis, tuan rumah Piala Eropa 2016, dengan membawa skuat yang diprediksi berisi pemain-pemain muda. Sebut saja Kane, Dele Alli, Eric Dier, Raheem Sterling, Ross Barkley, Jack Wilshere, dan John Stones.

Sejauh ini tim asuhan Roy Hodgson tampil cukup meyakinkan. Dalam perjalanan menuju Piala Eropa nanti, mereka sempat mengalahkan tim-tim besar seperti Prancis dan Jerman. Selain itu sebagian dari nama-nama tersebut turut mengantarkan Inggris melaju sempurna di babak kualifikasi, memenangi 10 dari 10 laga.

Eks penyerang tim nasional Prancis yang menghabiskan delapan tahun di Liga Inggris, Thierry Henry, menilai akan ada dua sosok kunci. Kane disebutnya akan jadi pemain muda yang menonjol karena sudah membuktikan diri bisa diandalkan ketajamannya.

Bersama Tottenham Hotspur di musim 2015-2016 kemarin, dia sukses menjadi top skorer liga dengan mencetak 25 gol. Musim sebelumnya dia juga tampil impresif dengan torehan 21 gol.

Satu sosok kunci lainnya adalah Rooney. Meski masih diragukan akan mendapatkan tempat utama menyusul okenya penampilan Kane dan Jamie Vardy di lini depan, pengalaman Rooney dinilai dibutuhkan.

"Saya harus menyebut Harry Kane. Anda akhirnya punya seorang pemain yang bisa menyelamatkan Anda di sejumlah laga. Kalau Anda sedang bertahan, Anda tahu dia selalu bisa mencetak gol kapanpun," kata Henry dikutip Sky Sports.

"Saya juga akan menyebut Wayne Rooney. Apakah dia akan memulai pertandingan? Itu akan jadi problem Roy Hodgson sepanjang turnamen karena saya yakin pers dan para penggemar akan memperdebatkan itu selama turnamen."

"Rooney akan jadi kunci, meskipun dia tidak bermain. Untuk ada di dalam dan di sekitar para pemain muda akan jadi kuncinya. Kita melihat Tottenham baru-baru ini contohnya, bahwa para pemain muda terkada bisa lemah secara mental," tandasnya.

Musim ini, Spurs yang mengandalkan skuat muda --punya rata-rata usia 24,9 tahun -- kalah bersaing dengan Leicester City dalam perebutan gelar juara liga. Mereka bahkan dilewati rival sekota, Arsenal, di pekan terakhir dan harus finis ketiga. (raw/roz)