Jabatan pelatih Ajax memang kosong sejak ditinggalkan Frank De Boer akhir musim 2015/2016 ini. Frank kemudian erat dikaitkan dengan Premier League, di mana Everton diyakini jadi tujuannya.
Sebagai gantinya, Ajax telah menunjuk Bosz, yang semasa aktif bermain justru memperkuat salah satu tim rival, Feyenoord. Bosz telah meneken kontrak tiga musim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bosz sebenarnya baru sejak Januari lalu menukangi tim Israel, Maccabi Tel Aviv. Dia membawa Maccabi melaju tak terkalahkan di Liga Israel dengan 14 kemenangan dan tiga kali imbang di 17 partai. Maccabi akhirnya finis runner-up di belakang Hapoel Be'er Sheva.
Bosz mengawali karier profesional sebagai pelatih dengan menangani De Graafschap. Heracles Almelo kemudian menjadi persinggahan selanjutnya dalam dua periode, kemudian diikuti Vitesse Arnheim.
Direktur Marketing Ajax Edwin van der Sar menilai Bosz cocok dengan filosofi Ajax. Pria 52 tahun tersebut diharapkan bisa memoles pemain muda menjadi lebih baik dan menjaga filosofi sepak bola menyerang di Ajax.
"Dalam diri Peter Bosz, kami punya seorang pelatih yang bisa membuat skuat bertalenta kami menjadi lebih baik," ujar eks kiper timnas Belanda ini.
"Klub-klub yang dia latih selalu memainkan sepakbola menyerang dan itu cocok dengan Ajax. Peter berpengalaman dan punya visi yang jelas," demikian mantan penggawa Manchester United ini.
Musim 2015/2016 berakhir mengecewakan untuk Ajax karena kehilangan gelar juara di hari terakhir, usai menghabiskan 26 pekan di posisi teratas. Mereka dilewati PSV Eindhoven tepat di pekan penutupan.
(raw/krs)











































