Lawan Ideal Argentina di Final Copa: Chile atau Kolombia?

Lawan Ideal Argentina di Final Copa: Chile atau Kolombia?

Ganesha Lesmana - Sepakbola
Rabu, 22 Jun 2016 16:15 WIB
Foto: Bill Streicher-USA TODAY Sports via Reuters
Chicago - Satu tempat di final Copa America Centenario telah dipesan Argentina. Siapa yang lebih ideal untuk melawan mereka: sang juara bertahan Chile atau Kolombia?

Pertandingan di antara kedua kesebelasan tersebut akan terjadi pada Kamis (23/6) besok di Soldier Field, Chicago. Chile relatif lebih diunggulkan ketimbang Kolombia.

Dari sembilan pertemuan mereka sebelumnya, kedudukan "berimbang". Chile menang 3 kali, Kolombia 2 kali. Sisanya (4 kali) berkesudahan sama kuat. Terakhir kali mereka bertarung adalah di babak kualifikasi Piala Dunia 2018, pada 13 November 2015, dengan skor 1-1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chile dan Kolombia lolos ke fase knock-out dengan status runner-up di grup masing-masing. Mereka juga sama-sama menuai enam poin dari tiga pertandingan, hasil dua kali menang dan sekali kalah.

Di babak perempatfinal Chile tampil impresif dengan menghancurkan salah satu favorit juara, Meksiko, dengan skor telak 7-0. Sementara itu, Kolombia harus mengandalkan kegemilangan David Ospina dalam adu penalti untuk mengalahkan Peru.

Sejauh ini Chile telah berhasil mencetak 14 gol dari 4 laga, sedangkan Kolombia hanya mencetak 6 gol. Namun, Kolombia kebobolan lebih sedikit dibanding rivalnya itu. Gawang Claudio Bravo sudah kebobolan 5 kali, selisih satu gol dengan Kolombia.

Dari sini dapat terlihat bahwa Chile sedikit lebih diunggulkan dari Kolombia. Produktivitas Eduardo Vargas, kebrilianan Alexis Sanchez, dan kekuatan Arturo Vidal, ditopang oleh kapten sekaligus kiper Claudio Bravo menjadikan Chile dijagokan sebagai lawan ideal bagi Argentina di final.

Digasaknya Meksiko juga menjadi bukti bahwa tim asuhan Juan Antonio Pizzi mampu untuk mengalahkan tim favorit. Vargas juga hingga kini berhasil menduduki posisi puncak pencetak gol terbanyak dengan total 6 gol.

Faktor historis juga memiliki peran. Apabila berhasil lolos ke final, laga Chile melawan Argentina akan menjadi partai ulangan final Copa America tahun lalu (2015). Kala itu Chile berhasil jadi juara di negaranya usai mengalahkan Argentina melalui adu penalti.

Argentina memang berhasil mengalahkan Chile di fase grup, dengan skor 2-1. Namun, tentu akan lebih manis bagi Lionel Messi dkk untuk melakukan pembalasan dendam sekaligus mencuri gelar dari Chile di laga final nanti.
Foto: Gary A. Vasquez-USA TODAY Sports via Reuters

Walaupun begitu, Kolombia tidak dapat dipandang sebelah mata. Tim asuhan Jose Pekerman ini memiliki pemain-pemain yang menjadi bintang di Eropa. Sebut saja James Rodriguez, playmaker Real Madrid, Juan Cuadrado, winger Chelsea yang dipinjamkan ke Juventus, dan Carlos Bacca, penggedor dari klub AC Milan.

Kolombia juga bertekad untuk kembali merasakan gelar Copa America, setelah mereka pertama kalinya memenanginya di tahun 2001.

Laga antara Argentina dan Chile memang akan menjadi final ideal karena dipenuhi dengan aroma bintang dan dendam. Namun, untuk memastikan hal itu, Vidal dkk harus mampu meruntuhkan tembok yang digalang oleh David Ospina dan Kolombia di Chicago esok.



(a2s/din)

Hide Ads