Argentina Kalah Lagi di Final, Martino: Rasa Sakitnya Terlalu Besar

Argentina Kalah Lagi di Final, Martino: Rasa Sakitnya Terlalu Besar

Novitasari Dewi Salusi - Sepakbola
Senin, 27 Jun 2016 12:18 WIB
Foto: Getty Images/Elsa
East Rutherford - Pelatih Argentina, Gerardo Martino, kecewa berat timnya gagal juara Copa America Centenario. Dia menilai Argentina seharusnya bisa menang di laga final.

Argentina harus puas jadi runner-up Copa America Centenario usai kalah dari Chile di laga final. Dalam pertandingan yang digelar di MetLife Stadium, East Rutherford, New Jersey, Senin (27/6/2016) pagi WIB, Argentina kalah 2-4 dalam adu penalti usai bermain imbang 0-0 sampai extra time.

Dengan kekalahan ini, Argentina mengulang kegagalannya tahun lalu. Di Copa America 2015, La Albiceleste juga kalah dari Chile dalam partai puncak yang dituntaskan lewat adu penalti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini berarti Argentina sudah kalah dalam tiga final selama tiga tahun beruntun. Di Piala Dunia 2014, Lionel Messi dkk. juga tumbang di final setelah kalah 0-1 dari Jerman.

[Baca juga: Untuk Tahun Ketiga Secara Beruntun, Argentina Gagal di Final]

Martino sampai kesulitan menjelaskan mengapa Argentina lagi-lagi kalah di final. Kekalahan kali ini disebutnya meninggalkan rasa sakit yang amat besar.

"Tidak mudah untuk menjelaskan apa yang terjadi. Argentina harusnya memenangi pertandingan ini," ucap Martino seperti dikutip dari Soccerway.

"Ada rasa sakit. Kalah lagi adalah rasa sakit yang terlalu besar untuk dapat tempat," lanjutnya.

"Saya sepakat dengan kekecewaan karena tidak memenangi piala, ada ekspektasi. Tapi para pemain tidak punya alasan untuk terus mencoba. Mereka melakukannya dengan kejujuran dan usaha. Dan mereka melakukannya dengan baik."

Dengan kegagalan ini, puasa gelar Argentina selama 23 tahun berlanjut. Kali terakhir Argentina menjadi juara adalah pada Copa America 1993.

(nds/roz)

Hide Ads