Argentina harus puas jadi runner-up Copa America Centenario usai kalah dari Chile di laga final. Dalam pertandingan yang digelar di MetLife Stadium, East Rutherford, New Jersey, Senin (27/6/2016) pagi WIB, Argentina kalah 2-4 dalam adu penalti usai bermain imbang 0-0 sampai extra time.
Dengan kekalahan ini, Argentina mengulang kegagalannya tahun lalu. Di Copa America 2015, La Albiceleste juga kalah dari Chile dalam partai puncak yang dituntaskan lewat adu penalti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca juga: Untuk Tahun Ketiga Secara Beruntun, Argentina Gagal di Final]
Martino sampai kesulitan menjelaskan mengapa Argentina lagi-lagi kalah di final. Kekalahan kali ini disebutnya meninggalkan rasa sakit yang amat besar.
"Tidak mudah untuk menjelaskan apa yang terjadi. Argentina harusnya memenangi pertandingan ini," ucap Martino seperti dikutip dari Soccerway.
"Ada rasa sakit. Kalah lagi adalah rasa sakit yang terlalu besar untuk dapat tempat," lanjutnya.
"Saya sepakat dengan kekecewaan karena tidak memenangi piala, ada ekspektasi. Tapi para pemain tidak punya alasan untuk terus mencoba. Mereka melakukannya dengan kejujuran dan usaha. Dan mereka melakukannya dengan baik."
Dengan kegagalan ini, puasa gelar Argentina selama 23 tahun berlanjut. Kali terakhir Argentina menjadi juara adalah pada Copa America 1993.
(nds/roz)