Begitulah cerita solidernya Aguero pada Messi, sahabat seangkatan dia di Argentina, yang mereka pernah bahu-membahu untuk membawa negaranya menjuarai Piala Dunia U-20 tahun 2005.
Ketika mendengar kabar Messi ingin berhenti dari tim nasional, Aguero rupanya tak rela dan bersimpati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Messi mencetuskan sinyal pensiun setelah kembali gagal memenangi final yang dilakoninya bersama Albiceleste. Terakhir, pada final Copa America Centenario 2016 akhir Juni lalu, Argentina kalah adu penalti, dan Messi termasuk algojo yang gagal.
[Baca juga: Musim Panas yang Amat 'Panas' buat Messi]
Menurut Del Castillo, kekalahan tersebut membuat para pemain merasa tertekan untuk move on.
"Para jurnalis itu mengatakan, itulah akhir sebuah era, akhir perputaran sebuah roda, dan saatnya minggir. Segala kritikan itu melukai hati Aguero. Para pemain berdatangan dari Eropa, melupakan hari libur mereka, dan mereka tidak dibayar karena federasi belum membayar mereka," ungkap pria yang pernah menjadi besan Diego Maradona itu -- sang anak, Aguero, pernah menikah dengan putri Maradona, Giannina, sebelum mereka berpisah di tahun 2012.
Meskipun profilnya tak kalah hebat dibanding Messi, Aguero tak pernah "cemburu" pada pemain terbaik dunia lima kali itu. Striker Manchester City itu terlanjur menganggap Messi sebagai "saudara" ketimbang sekadar teman satu profesi.
Dalam buku otobiografi yang dirilis tahun 2014, yang kata pengantarnya ditulis oleh Messi, Aguero mengungkapkan dirinya selalu berbagi kamar (room mate) di setiap pertandingan internasional bersama Messi sejak 2005.
Selain Piala Dunia U-20 2005, Aguero dan Messi juga pernah memenangi medali emas Olimpiade 2008 dan sama-sama mencetak dua gol.
![]() |
(a2s/roz)