Allardyce ditunjuk sebagai pengganti Roy Hodgson bulan Juli yang mengundurkan diri karena kontraknya habis selepas Piala Eropa 2016.
Penunjukkan Allardyce juga bukannya tanpa pertanyaan mengingat kariernya lebih banyak dilalui bersama tim-tim papan tengah dan bawah. Padahal Inggris butuh pelatih yang benar-benar berkualitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sesi konferensi pers pertandingan tersebut, Allardyce tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya menghadapi debutnya tersebut. Meski demikian, Allardyce punya keyakinan bisa memberikan tiga poin untuk Inggris.
"Saya rasa bakal ada rasa gugup. Anda merasa nervous, Anda berharap pemain mampu tampil bagus dan mengikuti instruksi Anda, Anda berharap ketika memberi instruksi dari pinggir lapangan, mereka akan tampil seperti keinginan Anda - jelas itu adalah kemenangan," ujar Allardyce seperti dikutip Soccerway.
"Saya akan sangat nervous di awal-awal menjelang pertandingan itu dan mungkin saat kami baru tiba di sini (stadion)," sambungnya.
"Tapi ketika laga dimulai, saya bisa merasa lega dan fokus ke pertandingan. Saya lalu akan melihat bagaiman penampilan tim, apa yang saya harus lakukan atau berbicara dengan tim jika memang harus melakukan perubahan," tutupnya.
(mrp/mrp)











































