Villas-Boas adalah salah satu asisten Mourinho sejak melatih di Porto, lalu di Chelsea, dan juga Inter Milan. tapi Villas-Boas hanya semusim di Inter sebelum memulai karier kepelatihan di tim senior bersama Academica pada Oktober 2009.
Semusim setelahnya Villas-Boas pindah ke Porto dan menuai sukses saat membawa klub itu menjadi juara Liga Portugal, Piala Portugal, serta Liga Europa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat melatih Tottenham Hotspur dan Zenit St-Petersburg, Villas-Boas kini tengah mengganggur.
Bicara soal awal karier kepelatihannya, Villas-Boas mengaku dirinya memang terobsesi dengan Mourinho yang merupakan "guru" untuknya. Tapi obsesi itu menjadi berlebihan sehingga akhirnya Villas-Boas merasa tak lagi cocok dengan Mourinho dan memilih jalannya sendiri menjadi pelatih.
"Saat terbaik dalam hidup saya adalah ketika bekerja dengan Jose," ujar Villas-Boas seperti dikutip Soccerway.
"Saya bisa belajar banyak hal dan bekerja dengannya membuat Anda ada di level berbeda. Anda jatuh cinta dengannya dan mengidolakannya. Saya ingin menjadi sepertinya, tahu segalanya yang dia tahu, dan menyerap seluruh informasi yang diberikannya," sambungnya.
"Lalu Anda jatuh cinta pada sisi Jose yang salah dan ketika segalanya berubah lalu Anda menyadari telah dibutakan oleh seseorang. Dia punya kemampuan mengeluarkan kemampuan terbaik Anda, di mana itu bisa berdampak baik atau buruk untuk orang-orang."
"Konsekuensi yang harus saya terima karena perdebatan itu, adalah saya memulai karier kepelatihan saya," tutupnya.
(mrp/cas)