.webp)
Mungkin tak banyak yang mengenal Lapadula, bahkan untuk fans Rossoneri sendiri ketika klub memutuskan mendatangkannya dari Pescara pada bursa transfer musim panas lalu.
Wajar saja mengingat dia menghabiskan musim lalu di Serie B meski tampil tajam dengan torehan 27 gol dari 40 pertandingan. Apalagi selama ini karier Lapadula banyak dihabiskan di klub-klub Serie B ke bawah!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keraguan pun datang ketika Lapadula tak kunjung mendapat kesempatan bersinar di tim utama Milan, karena pelatih Vincenzo Montella lebih banyak memainkan Carlos Bacca dan M'BAye Niang di lini depan.
Tapi, Lapadula selalu sabar menunggu dan tak pernah mengeluh minimnya kesempatan bermain. Dia baru tampil enam kali Serie A musim ini dengan total 156 menit bermain atau rata-rata 25 menit per pertandingan.
Baru pekan lalu saat Milan menang 2-1 di kandang Palermo, Lapadula mencetak gol perdana untuk klub itu. Kebahagiaan pemain 26 tahun itu makin lengkap ketika dua hari setelahnya, pelatih Giampiero Ventura memasukkannya ke skuat Italia untuk menggantikan Manolo Gabbiandini yang cedera.
"Berada di sini merupakan kebahagiaan luar biasa," ujar Lapadula seperti dikutip Football Italia.
"Tim ini sangat solid dan saya dengan cepat bisa melihatnya. Saya baru masuk timnas di umur 26 tahun, tapi setelahnya kita lihat saja," sambungnya.
"Kemampuan terbaik saya adalah determinasi. Saya selalu melakukan itu dan saya akan melakukan itu di Serie A. Saya rasa itu krusial di kompetisi elit dan saya akan terus seperti itu."
"Saya sudah bermain di banyak tim, terima kasih kepada Parma yang selalu meminjamkan saya. Kini saya menemukan kebahagiaan di Milan," tutup Lapadula.
(mrp/mfi)
