Hal itu dikatakan Gameiro kala mengenang kariernya di PSG. Sebelum bermain di Spanyol bareng Atletico Madrid dan Sevilla, Gameiro mengangkat nama bersama PSG.
Di musim pertamanya yakni 2011/2012, Gameiro langsung jadi pilihan utama pelatih Antoine Kombouare di lini depan. Namun, bulan madu Gameiro berakhir ketika Ancelotti datang ke klub itu bulan Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, kedatangan Zlatan Ibrahimovic di musim keduanya yang juga jadi musim penuh pertama Ancelotti di PSG makin membuat Gameiro tak nyaman. Pemain 29 tahun itu lebih banyak jadi pemain pengganti dengan hanya bikin sembilan gol dari 33 penampilan.
Alhasil, Gameiro pun memutuskan menerima pinangan Sevilla di musim panas 2013 dan dia pun malah tampil produktif di Spanyol. Meski demikian, Gameiro tetap menunjuk Ancelotti sebagai biang kegagalannya di PSG.
"Ketika Ancelotti menggantikan Kombouar di akhir tahun 2011, saya langsung paham bahwa dia tidak mengandalkan saya," ujar Gameiro kepada Journal du Dimanche seperti dikutip Soccerway.
"Saya yang tadinya starter hanya jadi pemain pengganti dan saya otomatis keluar dari tim utama sejak saat itu," sambungnya.
"Saya mengutarakan keinginan saya untuk pergi di akhir musim, tapi dia ingin saya bertahan. Dia bilang saya akan punya banyak waktu main karena jadwal padat kami, tapi dia tidak menepati janjinya. Saya bahkan tidak bermain sama sekali ketika Zlatan Ibrahimovic diskorsing pada Maret 2013."
"Pada akhirnya, saya bertemu dengannya di kantor untuk meminta penjelasan. Dia mendengarkan keluhan saya, karena dia orangnya terbuka. Tapi tidak ada berubah...."
(mrp/nds)