Jakarta -
Insiden teror nan mengerikan bisa terjadi kepada siapa saja, di mana saja, kapan saja. Beberapa sengaja mengincar hal-hal terkait sepakbola.
Borussia Dortmund mengalami nasib nahas dalam perjalanannya menuju Stadion Signal Iduna Park, Rabu (12/4/2017) dinihari WIB. Bus yang mereka tumpangi terkena ledakan.
Imbasnya, Marc Bartra mengalami luka dan mendapat perawatan intensif. Sementara itu, laga melawan AS Moncao harus ditunda satu hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini pihak kepolisian di Jerman belum mau menyatakan bahwa kejadian itu adalah aksi teroris. Mereka masih terus menyelidiki penyebab ledakan itu sampai tuntas.
Kejadian yang menimpa Dortmund bukanlah satu-satunya di dunia sepakbola. Banyak peristiwa mengerikan lainnya yang sudah pernah terjadi.
Penembakan Bus Fenerbahce
Foto: ist.
|
Pada April 2015, Fenerbahce mengalami kejadian yang mengerikan. Bus yang mereka ditumpangi saat menuju bandara diberondong peluru oleh sekelompok suporter di kota Trabzon, Turki. Itu terjadi setelah mereka mengalahkan Rizespor 5-1.Dalam kejadian itu tak ada pemain Fenerbahce yang terluka, namun sang pengemudi bus harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka di wajah.
Imbas dari kejadian itu, Federasi Sepakbola Turki (TFF) menghentikan aktivitas sepakbola di negaranya dalam waktu sepekan.
Mehmet Topal Ditembaki
Foto: EuroFootball/Getty Images
|
Tahun 2015 mungkin tahun yang tidak akan dilupakan Mehmet Topal. Selang empat bulan dari penyerangan bus Fenerbahce, dia kembali mendapat serangan. Tepatnya pada AgustusKetika itu, mobil yang dinaiki Topal bersama pemain muda dari Fenerbahce ditembak orang tak dikenal. Beruntung, kedua pemain Fenerbahce selamat tanpa ada luka dan dengan cepat melaporkan kejadian penembakan itu ke polisi.
Serangan ke Bus Timnas Togo
Foto: ist.
|
Peristiwa berdarah terjadi dengan melibatkan Timnas Togo pada 8 Januari 2010. Bus tim Emmanuel Adebayor dkk. yang hendak memulai perhelatan Piala Afrika 2010 di Angola diberondong senapan mesin.Insiden di bagian utara Cabinda, Angola, ini menyebabkan pengemudi bus tewas serta melukai Adebayor dan Moustapha Salifou. Dalam serangan yang dilakukan kelompok pemberontak di Angola itu, mereka disebut-sebut sempat berada dalam situasi yang berbahaya.
Usai mengalami serangan ini, Togo pun memutuskan mundur dari perhelatan Piala Afrika.
Teror di Paris
Foto: Clive Mason/Getty Images
|
Bom meledak di area luar Stade De France, Jumat (13/11/2015). Ledakan terjadi sebelum laga persahabatan Prancis vs Jerman di mulai. Dalam kejadian itu, Guardian melaporkan bahwa ada tiga korban tewas.Ledakan jelang pertandingan itu tidak hanya membuat suasana di area luar stadion menjadi mencekam. Menurut salah seorang fotografer media Prancis, L'Equippe, yang sudah bersiap untuk meliput pertandingan, ledakan terdengar sangat besar di dalam stadion. Itu juga terdengar lebih dari dua kali.
Imbasnya, para penonton yang sudah berada di dalam stadion berhamburan sampai meninggalkan tribun menuju ke dalam lapangan. Mereka berkumpul di tengah lapangan demi mengamankan diri.
Kendati suasana penuh kalut dan ketakutan, pertandingan tetap digelar. Di laga itu Prancis berhasil menang 2-0 atas Inggris.
Ledakan itu menjadi salah satu dari serangkaian serangan teror di Kota Paris pada malam yang sama.
Piala Dunia 1998
Foto: Ross Kinnaird /Allsport
|
Timnas Inggris menjadi sasaran teror jelang menghadapi Tunisia di Piala Dunia Prancis 1998. Namun, aksi yang disebut-sebut rencana dari kelompok Al-Qaeda itu dapat digagalkan dan tak sampai terjadi.Pada 2009 lalu, Glenn Hoddle selaku pelatih Inggris di Piala Dunia 1998, menceritakan kejadian tersebut. Kepada ESPN, dia mengungkapkan bahwa mulanya bom akan diledakan di bangku pemain cadangan.
"Saya tahu tentang hal itu. Ya, saya terkejut ketika diberitahu. Kaget yang sebenarnya! Hal itu (ledakan) tidak terlintas dalam pikiran saya bahwa sesuatu seperti itu bisa terjadi," kata Glenn Hoddle.
"Kami tahu bahwa tim Inggris sudah jadi target, tetapi tidak secara spesifik. Tapi saya tahu keamanan kami di Marseilles memprihatinkan, dan tim keamanan yang kami punya di sana menasehati kami."
"Bantuan yang utama dari perhatian keamanan di sana adalah di sekitar jalan-jalan sebelum pertandingan. Tidak ada liputan dari media, atau informasi dari setiap peringatan keamanan mengenai tim Inggris pada saat itu," bebernya.
Borussia Dortmund
Foto: Reuters / Kai Pfaffenbach
|
Jelang menghadapi AS Monaco dalam laga leg pertama perempatfinal Piala Champions di Signal Iduna Park, Rabu (12/4/2017) dinihari WIB, bus tim Dortmund terkena ledakan.Kejadian itu terjadi tak lama setelah tim Dortmund keluar dari tempat penginapan untuk menuju stadion. Ketika masuk ke jalan besar, ledakan terjadi.
Marc Bartra jadi salah satu pemain Dortmund yang mengalami luka di bagian tangan. Sementara itu, kaca bus pecah akibat tekanan yang besar dari ledakan.
Sampai saat ini pihak keamanan di Jerman belum menyatakan bahwa kejadian itu berasal dari bom dan tindakan teror.
Pada April 2015, Fenerbahce mengalami kejadian yang mengerikan. Bus yang mereka ditumpangi saat menuju bandara diberondong peluru oleh sekelompok suporter di kota Trabzon, Turki. Itu terjadi setelah mereka mengalahkan Rizespor 5-1.
Dalam kejadian itu tak ada pemain Fenerbahce yang terluka, namun sang pengemudi bus harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka di wajah.
Imbas dari kejadian itu, Federasi Sepakbola Turki (TFF) menghentikan aktivitas sepakbola di negaranya dalam waktu sepekan.
Tahun 2015 mungkin tahun yang tidak akan dilupakan Mehmet Topal. Selang empat bulan dari penyerangan bus Fenerbahce, dia kembali mendapat serangan. Tepatnya pada Agustus
Ketika itu, mobil yang dinaiki Topal bersama pemain muda dari Fenerbahce ditembak orang tak dikenal. Beruntung, kedua pemain Fenerbahce selamat tanpa ada luka dan dengan cepat melaporkan kejadian penembakan itu ke polisi.
Peristiwa berdarah terjadi dengan melibatkan Timnas Togo pada 8 Januari 2010. Bus tim Emmanuel Adebayor dkk. yang hendak memulai perhelatan Piala Afrika 2010 di Angola diberondong senapan mesin.
Insiden di bagian utara Cabinda, Angola, ini menyebabkan pengemudi bus tewas serta melukai Adebayor dan Moustapha Salifou. Dalam serangan yang dilakukan kelompok pemberontak di Angola itu, mereka disebut-sebut sempat berada dalam situasi yang berbahaya.
Usai mengalami serangan ini, Togo pun memutuskan mundur dari perhelatan Piala Afrika.
Bom meledak di area luar Stade De France, Jumat (13/11/2015). Ledakan terjadi sebelum laga persahabatan Prancis vs Jerman di mulai. Dalam kejadian itu, Guardian melaporkan bahwa ada tiga korban tewas.
Ledakan jelang pertandingan itu tidak hanya membuat suasana di area luar stadion menjadi mencekam. Menurut salah seorang fotografer media Prancis, L'Equippe, yang sudah bersiap untuk meliput pertandingan, ledakan terdengar sangat besar di dalam stadion. Itu juga terdengar lebih dari dua kali.
Imbasnya, para penonton yang sudah berada di dalam stadion berhamburan sampai meninggalkan tribun menuju ke dalam lapangan. Mereka berkumpul di tengah lapangan demi mengamankan diri.
Kendati suasana penuh kalut dan ketakutan, pertandingan tetap digelar. Di laga itu Prancis berhasil menang 2-0 atas Inggris.
Ledakan itu menjadi salah satu dari serangkaian serangan teror di Kota Paris pada malam yang sama.
Timnas Inggris menjadi sasaran teror jelang menghadapi Tunisia di Piala Dunia Prancis 1998. Namun, aksi yang disebut-sebut rencana dari kelompok Al-Qaeda itu dapat digagalkan dan tak sampai terjadi.
Pada 2009 lalu, Glenn Hoddle selaku pelatih Inggris di Piala Dunia 1998, menceritakan kejadian tersebut. Kepada ESPN, dia mengungkapkan bahwa mulanya bom akan diledakan di bangku pemain cadangan.
"Saya tahu tentang hal itu. Ya, saya terkejut ketika diberitahu. Kaget yang sebenarnya! Hal itu (ledakan) tidak terlintas dalam pikiran saya bahwa sesuatu seperti itu bisa terjadi," kata Glenn Hoddle.
"Kami tahu bahwa tim Inggris sudah jadi target, tetapi tidak secara spesifik. Tapi saya tahu keamanan kami di Marseilles memprihatinkan, dan tim keamanan yang kami punya di sana menasehati kami."
"Bantuan yang utama dari perhatian keamanan di sana adalah di sekitar jalan-jalan sebelum pertandingan. Tidak ada liputan dari media, atau informasi dari setiap peringatan keamanan mengenai tim Inggris pada saat itu," bebernya.
Jelang menghadapi AS Monaco dalam laga leg pertama perempatfinal Piala Champions di Signal Iduna Park, Rabu (12/4/2017) dinihari WIB, bus tim Dortmund terkena ledakan.
Kejadian itu terjadi tak lama setelah tim Dortmund keluar dari tempat penginapan untuk menuju stadion. Ketika masuk ke jalan besar, ledakan terjadi.
Marc Bartra jadi salah satu pemain Dortmund yang mengalami luka di bagian tangan. Sementara itu, kaca bus pecah akibat tekanan yang besar dari ledakan.
Sampai saat ini pihak keamanan di Jerman belum menyatakan bahwa kejadian itu berasal dari bom dan tindakan teror.
(din/rin)