Qatar 'Dicerai' Negara-negara Arab, Sepakbola Kena Imbasnya

Qatar 'Dicerai' Negara-negara Arab, Sepakbola Kena Imbasnya

Doni Wahyudi - Sepakbola
Selasa, 06 Jun 2017 11:39 WIB
Al Ahli vs Barcelona dalam sebuah laga persahabatan pada Desember 2016 (Foto: AK BijuRaj/Getty Images)
Jakarta - Bukan cuma Piala Dunia 2022 yang terancam dengan situasi politik Timur Tengah yang tengah memanas. Dunia sepakbola secara umum juga kena imbasnya.

Meski masih lima tahun lagi, Piala Dunia 2022 bisa terancam dipindah dari Qatar. Semua bermula dari keputusan beberapa negara arab yang memutus hubungan diplomatik dengan Qatar lantara negara tersebut dianggap telah mendukung aksi terorisme.

Jika Piala Dunia masih lima tahun lagi, pemutusan hubungan diplomatik terhadap Qatar secara langsung sudah dirasakan pengaruhnya oleh dunia sepakbola di negara-negara terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klub asal Arab Saudi, Al-Ahli, memutuskan kontrak kerjasama dengan Qatar Airways hanya beberapa jam setelah pemerintah negaranya menyatakan pemutusan hubungan diplomatik. Baru diperpanjang pada Mei lalu, deal kedua pihak disebutkan bernilai Rp 208,33 miliar.

[Baca Juga: Krisis Politik Timur Tengah, Bagaimana Nasib Piala Dunia 2022?]

Yang berpotensi jadi 'korban' lainnya adalah kejuaraan Piala Teluk (Gulf Cup of Nations). Turnamen dua tahunan ini dijadwalkan digelar di Doha, Qatar, pada Desmber 2017.

Beberapa negara yang sebelumnya dijadwalkan berpartisipasi di antaranya adalah Arab Saudi, Uni Emrirat Arab, dan Bahrain. Ketiganya termasuk negara sudah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Demikian dikutip dari ABC.

Belum diketahui bagaimana nasib klub-klub Eropa yang sahamnya dipunya oleh pegusaha atau perusahaan asal Qatar. Paris Saint Germain dibeli 100% sahamnya oleh Qatar Sports Investments pada 2011, sementara seorang pengusaha bernama Abdullah bin Nasser Al Thani mengakuisisi Malaga pada 2010.

(din/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads