Meski masih lima tahun lagi, Piala Dunia 2022 bisa terancam dipindah dari Qatar. Semua bermula dari keputusan beberapa negara arab yang memutus hubungan diplomatik dengan Qatar lantara negara tersebut dianggap telah mendukung aksi terorisme.
Jika Piala Dunia masih lima tahun lagi, pemutusan hubungan diplomatik terhadap Qatar secara langsung sudah dirasakan pengaruhnya oleh dunia sepakbola di negara-negara terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca Juga: Krisis Politik Timur Tengah, Bagaimana Nasib Piala Dunia 2022?]
Yang berpotensi jadi 'korban' lainnya adalah kejuaraan Piala Teluk (Gulf Cup of Nations). Turnamen dua tahunan ini dijadwalkan digelar di Doha, Qatar, pada Desmber 2017.
Beberapa negara yang sebelumnya dijadwalkan berpartisipasi di antaranya adalah Arab Saudi, Uni Emrirat Arab, dan Bahrain. Ketiganya termasuk negara sudah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Demikian dikutip dari ABC.
Belum diketahui bagaimana nasib klub-klub Eropa yang sahamnya dipunya oleh pegusaha atau perusahaan asal Qatar. Paris Saint Germain dibeli 100% sahamnya oleh Qatar Sports Investments pada 2011, sementara seorang pengusaha bernama Abdullah bin Nasser Al Thani mengakuisisi Malaga pada 2010.
(din/mrp)











































