Draxler jadi pemain paling senior yang dibawa pelatih Joachim Loew ke Rusia pada ajang Piala Konfederasi ini. Draxler punya 30 caps dan empat gol dan Jonas Hector menyusul dengan 29 caps serta tiga gol.
Maka wajar jika Draxler lantas diangkat sebagai kapten oleh Loew untuk memimpin pasukan muda Jerman di turnamen ini. Bukan tugas mudah bagi Draxler mengingat Jerman segrup dengan jawara Amerika Serikat Chile, lalu Australia dan juga Kamerun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[ Baca juga: Jerman Taklukkan Australia 3-2 ]
Draxler jadi salah satu pencetak gol setelah membawa Jerman unggul 2-1 di akhir babak pertama lewat sepakan penaltinya. Ini adalah gol kelima Draxler dari 31 caps sejak debut 2012 lalu.
![]() |
"Saya ingin menjadi contoh dan membantu tim. Saya tahu tugas itu, saya tahu kepemimpinan itu penting ketika Anda bermain untuk tim nasional," ujar Draxler seperti dikutip Soccerway.
"Saya bukannya tiba-tiba jadi orang yang berlagak pemimpin di ruang ganti. Ini adalah sesuatu yang harus kami kerjakan bersama-sama," sambungnya.
Pujian pun datang dari Loew yang puas dengan penampilan Draxler yang jadi bagian dari skuatnya di Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016. Loew berharap Draxler bisa memimpin anak asuhnya meraih hasil positif di Piala Konfederasi.
"Tentu saja dia menjadi kapten karena dia pantas mendapatkan itu. Dia kaya pengalaman, karena dia jadi bagian skuat di 2014 dan 2016," papar Loew.
"Sejauh ini perannya tersebut, meski baru untuknya, mampu dijalankan dengan sangat baik. Tim ini seperti mendapat energi berlebih dengan kehadirannya."
"Dia tampil baik di dalam dan luar lapangan. Dia mampu mengemban tanggung jawab ini dengan sangat baik," tutupnya.
(mrp/rin)