International Champions Cup Turnamen Pramusim Para Raksasa

Jakarta - International Champions Cup (ICC) digelar sejak empat tahun terakhir. Meski bukan laga resmi, tapi ICC dinanti-nantikan karena melibatkan tim-tim raksasa Eropa.

ICC didirikan pada 2012 oleh Relevent Sports, sebuah bagian dari usaha RSE yang dimiliki oleh miliuner real estate dan pemilik klub American Football Miami Dolphins Stephen Ross, dan Matt Higgins, mantan direktur New York Jets.

Format ICC berubah di setiap kompetisi. Di dua turnamen awal, delapan di dalam dua grup yang terdiri atas empat klub. Turnamen selanjutnya, memiliki jumlah tim yang berbeda di tiga lokasi.

Pada tahun ini ICC akan mengambil tempat di Amerika Serikat, China, dan Singapura yang melibatkan 17 klub. Peserta di AS meliputi Paris St. Germain, Juventus, AS Roma, Barcelona, Real Madrid, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.

Sedangkan di China, Bayern Munich, Borussia Dortmund, Inter Milan, AC Milan, Lyon, dan Arsenal akan ambil bagian. Bayern akan kembali bertanding di Singapura, bersama Inter, dan Chelsea. Masing-masing regional akan memiliki juara sendiri-sendiri.

Lantas apa yang didapat para peserta dengan mengikuti ICC? Mereka akan mengantongi pendapatan signifikan dari bayaran tampil yang kabarnya mencapai lebih dari USD 20 juta. Belum lagi ditambah keuntungan komersial jangka panjang yang melibatkan suporter di seluruh dunia.

ICC tahun ini telah dimulai pada Selasa (18/7/2017) antara Milan kontra Dortmund yang berkesudahan 1-3. Secara keseluruhan, turnamen ini akan berlangsung sampai akhir bulan nanti.


(rin/din)