Apriansyah tak mau membuang peluang besar yang ada di depan matanya. Sebagai Interisti, dia merasa wajib datang ke Singapura demi bisa nonton langsung tim kesayangannya.
"Mumpung dekat. Kalau ke Milan berapa coba biayanya," kata Apriansyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanya saat situs resmi Inter Milan mengumumkan kalau mereka bakal menjadi salah satu kontestan International Campions Cup (ICC) di Singapura akhir Juli, Apriansah langsung mengumpulkan uang. Istrinya, Anisa Rahmawati, yang juga Interisti tak keberatan.
"Untungnya si kecil nggak ada masalah. Waktu usia empat bulan sudah 'latihan' saya bawa dari Jakarta ke Yogyakarta. Jadi, ini bukan perjalanan jauh yang pertama meski beda negara," tutur Anisa.
Hanya saja, mereka memang harus menyiapkan bekal ekstra di dalam kopor. Dengan membawa batita, pampers jadi bawaan wajib. Pasangan Apriansyah-Anisa berharap tak banyak belanja di Singapura. Kurs rupiah dengan negeri Singa yang 1:10 membuat mereka harus pilih-pilih pengeluaran.
Pengalaman pasangan Tito Apriawan-Parimis yang membawa putra pertama mereka, Muhammad Alvaro Rifaat Suwandi, serupa tapi tak sama. Sebisa mungkin mereka menghindari belanja di Singapura.
Makanya, Tito dan Parimis membawa koper super besar. Mereka membawa susu untuk batita dan bahan makanan dari Sidoarjo, Jawa Timur. Selain itu, mereka berbekal blender.
"Untungnya nggak over, soalnya jatah bagasi Garuda Indonesia kan besar," ujar Tito.
![]() |
Tito dan Parimis terbantu dengan Alvaro yang tak rewel sepanjang perjalanan. Selain itu, mereka makin puas dengan kemenangan Inter atas Bayern Munich pada Kamis (27/7/2017).
"Saya Interisti sejak kecil. Saya ingin menularkannya kepada anak saya. Menurut saya cara paling cepat adalah dengan menonton langsung di stadion, kalau nonton lewat televisi sudah setiap akhir pekan," tutur Tito.
"Selain itu, anak saya juga mendapatkan pengalaman langsung ketemu Milito, kemudian lanjut nonton latihan, meet and greet, besok juga masih ada satu pertandingan," tutur karyawan swasta itu.
(fem/cas)