Asa Skotlandia mengejar posisi kedua klasemen akhir Grup F di kualifikasi zona UEFA kandas setelah berimbang 2-2 di Stozice Stadium, Ljubljana, markas Slovenia.
Hasil itu membuat Skotlandia menyudahi kiprahnya di kualifikasi dengan berada di posisi ketiga. Posisi kedua, dapat jatah play-off untuk berusaha lolos ke babak utama Piala Dunia tahun depan, ditempati Slovakia yang sama-sama punya 18 poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Strachan, ketidakmampuan meraih hasil maksimal lawan Slovenia diakibatkan faktor fisik. Secara genetik, ia pun menyebut Skotlandia sudah ketinggalan dibandingkan negara-negara lain. Strachan sampai membawa-bawa urusan perjodohan.
"Kami tertinggal secara genetik. Sebelum ini kami pun merupakan tim dengan postur paling mungil kedua, setelah Spanyol. Mungkin (di Skotlandia) kami harus menjodohkan laki-laki dan perempuan yang berpostur besar, dan lihat apa yang bakal terjadi," ucapnya.
Dalam hitungan BBC, starting XI Skotlandia di Ljubljana secara rata-rata memiliki tinggi badan lebih rendah 3 cm daripada tim lawan. Keunggulan fisik Slovenia itu, menurut Strachan, sudah bikin Skotlandia kepayahan khususnya dalam menghadapi bola mati.
"Secara teknik tidak ada yang bisa menyebut bahwa lawan lebih baik daripada kami, kecuali kalau ada pemain saya yang mengatakannya. Tapi secara fisik kami memiliki masalah," ujar Strachan.
"Di beberapa laga kami bisa mengatasinya, berjuang sekuat tenaga bermodal kerja keras dan determinasi yang menguras tenaga. Itu yang terjadi malam ini. Para pemain sudah berusaha sebaik mungkin."
"Saya ikut merasa bersedih (karena tak lolos) tapi para pemain berhak merasa sangat bangga," tuturnya.
(krs/din)











































