Final Liga Champions
Liverpool Juara Lewat Adu Penalti
Kamis, 26 Mei 2005 04:50 WIB
Jakarta - Liverpool menjungkirbalikkan perkiraan banyak orang setelah berhasil menaklukkan AC Milan lewat adu penalti dalam laga final Liga Champions di Istanbul, Turki, Kamis (26/5/2005) dinihari WIB.Disaksikan 75 ribu penonton di stadion Ataturk, pasukan The Reds menang 3-2 dalam drama adu penalti setelah kedua kesebelasan bermain imbang 3-3 selama 120 menit.Liverpool tampil luar biasa di babak kedua karena berhasil menyarangkan tiga gol dalam waktu enam menit, setelah di babak pertama tertinggal 0-3. Kiper Jerzy Dudek juga layak dianggap sebagai pahlawan Liverpool lantaran berhasil mematahkan dua eksekusi penalti Milan, termasuk Pemain Terbaik Eropa 2004 Andriy Shevchenko.Ini merupakan kali kelima Liverpool tampil sebagai yang terbaik di Eropa setelah mereka merengkuh tropi Champions di tahun 1977, 1978, 1981, dan 1984. Uniknya, sukses ini terjadi bertepatan dengan 20 tahun tragedi Hesyel yang membuat Liverpool dan sepakbola Inggris dikucilkan selama lima tahun dari pentas internasional.Titel ini sekaligus persembahan pertama pelatih Rafa Benitez yang bergabung ke Anfield pada awal musim ini. Musim lalu pelatih asal Spanyol ini juga sukses merengkuh tropi Eropa saat mengantarkan Valencia menjuarai Piala UEFA.Kemenangan dramatis ini merupakan berkah luar biasa bagi Liverpool yang penampilannya kurang bagus di liga domestik. Finis di urutan kelima, para Merseysiders ini masih berpeluang mengikuti Liga Champions musim depan dalam kapasitasnya sebagai juara bertahan -- itupun jika proposalnya dikabulkan UEFA.Sementara itu Milan gagal memenuhi ambisinya menjadi juara untuk ketujuh kalinya. Mereka juga gagal mengulang prestasi dua tahun lalu ketika mengalahkan Juventus di final 2003 juga lewat adu penalti.Jalannya pertandinganTidak seperti biasanya Ancelotti memasang dua striker sekaligus dalam starting line up-nya, yakni Shevchenko dan Hernan Crespo. Kabarnya strategi ini merupakan pesanan dari big boss Silvio Berlusconi yang kerap tak puas bila Milan hanya memakai penyerang tunggal.Dari kubu Liverpool Rafa Benitez memakai skema 4-4-1-1 dengan Harry Kewell berdiri di belakang Milan Baros di lini depan. Steven Gerrard dan Xabi Alonso berduet di sektor gelandang tengah.Baru 57 detik kick off Milan memperoleh hadiah free kick di sektor kiri pertahanan Liverpool. Pirlo dengan cermat mengarahkan tendangannya kepada Maldini. Bola setinggi betis itu berhasil disambar kapten Milan itu dengan tendangan voli kaki kanan tanpa bisa dicegah pemain-pemain lawan termasuk kiper Jerzy Dudek. Gol ke-28 Maldini selama 20 tahun membela Milan itu merupakan gol tercepat dalam sejarah final Liga Champions sejak Enrique Mateos dari Real Madrid saat melawan Stade de Reims di tahun 1959. Dalam usia 36 tahun Maldini juga menorehkan rekor sebagai pemain tertua yang bikin gol di partai final.Liverpool mulai menekan. Umpan silang Gerrard dari sayap kanan disambut Sami Hyypia, tapi sundulan bek internasional Finlandia itu jatuh ke pelukan penjaga gawang Milan, Dida.Di menit 14 Crespo menyundul tipis bola sepak pojok Pirlo. Beruntung ada Luis Garcia yang menghalau bola dari bawah mistar gawang. Liverpool terlihat mengkhawatirkan dalam mengantisipasi bola-bola mati.Di menit 22 Kewell tak kuasa melanjutkan pertandingan karena otot pahanya tertarik. Benitez memutuskan memasukkan Vladimir Smicer untuk menggantikan penyerang kidal asal Australia itu.Sementara itu permainan Milan kian solid. Kerja sama antarpemain di semua lini berjalan baik. Di menit 28 umpan Kaka diteruskan Shevchenko menjadi gol, tapi wasit Manuel Enrique Mejuto Gonzalez menganulirnya karena ia offside.Sepuluh menit berselang lahir gol kedua Milan. Sebelumnya Garcia mengklaim penalti karena bola mengenai tangan Alessandro Nesta di kotak Milan, sementara bek Italia itu dalam posisi terjatuh. Namun wasit tidak menggubrisnya.Serangan balik nan cepat dilakukan Clarence Seedorf dan Pirlo yang diteruskan oleh Kaka. Menggiring dari tengah lapangan, gelandang muda Brasil itu mengumpan Shevchenko. Dari sisi kiri pertahanan Liverpool striker Ukraina itu meluncurkan umpan silang yang dengan mudah disontek Crespo dan bersarang di jala Dudek.Gol ketiga Milan kembali lahir dari kaki Crespo. Di menit 44, dari serangan balik yang cepat, Kaka melepaskan umpan datar jauh. Carragher mencoba sliding tapi tak berhasil. Bola jatuh ke arah Crespo yang dengan tenang mencungkil bola untuk melewati seragapan Dudek. Babak pertama berakhir buruk buat Liverpool yang tertinggal 0-3.Di babak kedua Benitez menarik Steve Finnan dan memasukkan Dietmar Hamann. Carragher digeser ke posisi bek kanan, Djimi Traore diduetkan Hyypia di bek tengah, dan John Arne Riise kembali jadi full back kiri.Usaha pertama Liverpool dilakukan Xabi Alonso di menit 49, yang tembakan jarak jauhnya sedikit melenceng. Lima menit berselang usaha kedua dibuat Riise. Namun kali ini umpan silangnya berhasil disundul Gerrard dan bola bersarang di pojok kiri gawang Dida.Fans The Reds bangkit dari keterbungkamannya ketika dua menit kemudian Vladimir Smicer mengubah kedudukan menjadi 3-2. Menerima umpan pendek Hamann, gelandang Republik Ceko itu melepaskan tembakan dari jarak 22 meter yang terlalu kuat buat dihentikan Dida. Puncak histeria pendukung Liverpool terjadi di menit 58, atau empat menit setelah gol Smicer. Serbuan Gerrard ke jantung pertahanan Milan terhenti setelah kapten bernomor punggung 8 itu ditarik kaosnya oleh Gennaro Gattuso. Meski diprotes keras oleh para pemain Milan, namun wasit Gonzalez bergeming pada keputusannya: Liverpool berhak atas tendangan penalti.Alonso ditunjuk sebagai algojo, menyusul keengganan Gerrard meneruskan kebiasaannya mengambil tendangan 11 meter. Eksekusi Alonso dapat dibaca Dida yang dengan sigap menepisnya. Namun dengan cepat Alonso menyambar bola muntah, mengalahkan kecepatan lari Nesta, dan lahirlah gol ketiga Liverpool.Tim Inggris itu kemudian mulai berada di atas angin. Di menit 62 tembakan keras Riise ditahan Dida. Milan juga punya kans emas ketika tembakan rebound Shevchenko masih dapat dihalau Traore dari bawah mistar gawang. Skor 3-3 bertahan hingga babak kedua berakhir.Di babak perpanjangan waktu kedua tim terlihat mulai kelelahan. Milan memiliki lebih banyak peluang dan Liverpool cenderung bertahan. Kans terbesar datang di menit 117 melalui Shevchenko. Namun berturut-turut Dudek dengan spektakuler menghalau sundulan dan rebound penyerang lawan itu. Sampai menit 120 tak satupun gol lahir kembali sehingga harus dilanjutkan dengan adu penalti.Dalam drama ini tiga dari empat algojo Liverpool sukses menjalankan tugasnya, yaitu Hamann, Cisse, dan Smicer -- Riise gagal. Sedangkan dari kubu Milan hanya Jon Dahl Tomasson dan Kaka saja yang berhasil. Serginho selaku penendang pertama, Pirlo algojo kedua dan Shevchenko sebagai eksekutor kelima gagal. Tendangan Pirlo dan Shevchenko dihentikan Dudek.Susunan pemain:Milan: Dida; Cafu, Stam, Nesta, Maldini; Gattuso (Rui Costa 112), Pirlo, Seedorf (Serginho 85); Kaka; Crespo (Tomasson 85), ShevchenkoLiverpool: Dudek; Finnan (Hamann 46), Carragher, Hyypia, Traore; Luis Garcia, Gerrard, Xabi Alonso, Riise, Kewell (Smicer 23); Baros (Cisse 85)Adu penalti:Milan: Serginho (melambung), Pirlo (ditepis Dudek), Tomasson (gol), Kaka (gol), Shevchenko (ditahan Dudek).Liverpool: Hamann (gol), Cisse (gol), Riise (ditepis Dida), Smicer (gol). (a2s/)