Momen itu terjadi dalam sesi konferensi pers yang melibatkan kedua sosok, setelah sebelumnya Aljazair memetik kemenangan telak 3-0 ketika menjamu Republik Afrika Tengah di laga friendly pada tengah pekan.
Sebuah pertanyaan kepada Mahrez kemudian diajukan seorang jurnalis bernama Maamar Djebbour. Ia dimintai komentar soal penampilan timnas secara umum, terlepas dari kemenangan di laga friendly, dan kegagalan Aljazair menembus Piala Dunia 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Riyad, beri saya waktu dua detik," kata Madjer seraya memegang lengan pemainnya, membuat Mahrez urung menjawab pertanyaan.
"Mr Djebbour, jurnalis nasional, Anda adalah musuh dari tim nasional. Saya mengatakannya di depan publik. Saya menghormati kalian semua (jurnalis), tapi tidak hormat kepadanya," ujarnya dengan nada tinggi.
"Diam! Diam! Diam! Diam! Pensiun saja dan biarkan generasi muda yang melakukan pekerjaanmu!," ucap Madjer melanjutkan amukan seraya terus menunjuk-nunjuk Djebbour.
Tindakan Madjer ini sendiri sudah dikritik oleh Asoasiasi Jurnalis Olahraga Aljazair (ASJA), yang menilai bahwa pelatih berusia 58 tahun tersebut sudah menyalahgunakan kekuasaan.
"(ASJA) meminta pelatih timnas untuk bersikap lebih baik di masa depan terkait pemberian informasi kepada jurnalis, yang tidak mampu ia lakukan pada hari Selasa malam saat bereaksi dengan kasar kendatipun hal semacam ini bertolak belakang dengan etika olahraga dan hukuman kondusif yang harusnya dimiliki oleh kedua pihak," ujar ASJA seperti diwartakan WashingtonPost.
(krs/rin)