Adalah Kepolisian Thailand yang membuka tabir kasus tersebut setelah bekerja sama dengan Federasi Sepakbola Thailand (FAT). Dalam jumpa pers yang diadakan Selasa (21/11/2017) kemarin, pihak FAT melansir 12 nama yang terlibat di dalamnya.
Seperti dikutip Bangkok Post, lima dari 12 tersangka itu adalah para pemain dari dua klub Thai League T1, divisi teratas di kompetisi negara itu. Empat pemain dari klub Navy FC, yakni Suthipong Laoporn, Narong Wongthongkham, Suvitthaya Namsinlak, dan Seksan Chaothonglang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga dua wasit terlibat dalam kasus tersebut yakni humrin Khamruen dan Theerachit Sitthisuk. Penyelidikan sendiri takkan berhenti sampai di situ karena FAT serta kepolisian akan melanjutkannya sehingga kemungkinan ada tersangka baru lagi.
Terkait kasus itu, pihak yang terlibat diancam penjara lima tahun dan denda 500 ribu Baht (Rp 206 juta). Para pemain yang terlibat kasus ini pun kabarnya sudah dipecat oleh klub masing-masing.
"Pengaturan skor ini sudah terjadi sejak lama. Ini saatnya kami harus menghentikan tindakan tercela ini yang mana ini seperti penyakit yang harus disembuhkan," ujar Presiden FAT, Somyot Poompanmuang, seperti dikutip USA Today.
"Saya berikan kredit sebesar-besarnya kepada pihak Kepolisian Thailand atas kerja keras mereka atau kita akan melihat kehancuran sepakbola Thailand karena pengaturan skor itu," sambungnya.
(mrp/krs)