Mbappe menjadi sensasi sejak membawa AS Monaco juara Ligue 1 musim lalu. Saat itu dia masih berusia 18 tahun dan mampu membuat 26 gol di semua kompetisi.
Hal itu membuat PSG pun langsung mendatangkannya di musim panas. Pada perhelatan Ballon d'or pun Mbappe menjadi pemain terbaik keenam di dunia, atau pemain termuda dari 10 besar pemain terbaik di perhelatan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya percaya ada pemain-pemain yang terlahir dengan talenta dan tersentuh tangan Tuhan, dan sejak belia telah memperlihatkan kualitas. Ada juga pemain-pemain yang sukses berkat kerja keras. Keduanya sama-sama bisa jadi bintang, tapi jalurnya beda," kata Cavani kepada Marca.
"Mbappe, contohnya, adalah seorang pemain dengan potensi luar biasa yang sedang memupuk pengalaman. Ia sudah jadi figur yang dikenal dunia, tapi semua tergantung dirinya sendiri untuk mencapai level lebih tinggi. Ia masih sangat muda, tapi sudah dikenal seluruh dunia."
"Untuk bisa menjadi pemain kelas dunia, Anda tak bisa hanya jadi pemain hebat. Anda juga harus punya kepribadian, sikap tertentu, dan pendidikan. Begitulah caranya. Itulah kehidupan dalam persepakbolaan," tuturnya.
(krs/din)











































