Ibra sudah pensiun setelah kegagalan Swedia melaju dari fase grup Piala Eropa 2016. Bagi Swedia, Ibra adalah bintang besar mereka dengan torehan 62 gol dari 116 pertandingan, terbanyak di antara pemain lain.
Meski tanpa kehadiran Ibra, Swedia rupanya masih bertaji dan itu dibuktikan ketika mampu lolos ke putaran final Piala Dunia tahun ini, meski harus melewati babak playoff sebelum menyingkirkan Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya kehadiran pemain bintang seperti Ibra akan sangat diharapkan. Meski dengan umurnya yang sudah 36 tahun dan setahun terakhir diganggu cedera lutut, Ibra bisa diandalkan dari sisi pengalaman serta kepemimpinannya.
Terkait peluangnya comeback ke timnas, Ibra membuka tangan untuk itu meski fokusnya saat ini adalah mencoba tampil sebaik mungkin di klub barunya LA Galaxy.
"Fokus utama adalah bisa beradaptasi secepat mungkin di Galaxy, mengenal rekan-rekan setim saya yang baru, mengenal klub, dan juga kota," ujar Ibra kepada MLSsoccer.com
"Ketika saya nyaman di sini, Anda baru mengambil langkah berikutnya. Mereka menghubungi saya setiap hari, bertanya soal apa yang dirasakan, apa yang saya mau, apa yang dipikirkan, bagaimana situasinya saat ini?," sambungnya.
"Tapi semuanya perlahan saja. Jika saya merasa enak dan merasa mampu melakukan apa yang saya bisa, maka pintu akan selalu terbuka."
"Ini bukan soal tim lain (Swedia), ini soal tim ini, soal saya. Jika saya menginginkan itu, maka saya akan ada di sana. Jika saya tidak mau, maka tidak ada."
"Tapi itu untuk saat ini. Saya masih lapar bermain bola. Ketika saya bisa melakukan itu maka kita lihat selanjutnya seperti apa," tutup Ibra.
(mrp/fem)