David Beckham Kembali ke Sayap
Selasa, 04 Okt 2005 01:17 WIB

London - Di mana sebaiknya David Beckham diposisikan adalah salah satu wacana yang sedang ramai dibicarakan publik Inggris menjelang pertandingan The Three Lions melawan Austria di babak kualifikasi Piala Dunia 8 Oktober nanti. Skuad Inggris, yang diarsiteki Sven Goran Eriksson, sempat dua kali mencoba formasi 4-5-1 dengan harapan mengikuti kesuksesan Chelsea menjuarai Liga Inggris musim lalu.Dengan pola lima gelandang, Beckham cenderung ditaruh agak ke tengah, persis di depan empat pemain belakang, sementara posisi sayap kanan diberikan kepada Shaun Wright Phillips atau Joe Cole.Hasilnya? Jeblok. Inggris menang dengan susah payah 1-0 melawan Wales, lalu kalah 0-1 melawan Irlandia Utara. Di laga persahabatan mereka malah dipermalukan Denmark 4-1.Permainan Inggris pada partai-partai itu dikritik habis pengamat bola setempat karena jeleknya, terutama sekali karena Beckham sangat tidak efektif ditempatkan sebagai gelandang tengah. Orang tidak habis pikir mengapa Ericksson menaruh bintang Real Madrid itu di posisi tersebut. Karena secara otomatis Inggris kehilangan senjata yang mematikan: umpan-umpan super akurat dari kaki Beckham di sayap yang biasanya menjadi makanan empuk para striker.Bukannya Beckham tidak bisa bermain di tengah, tetapi dari sayaplah ia paling berbahaya dan ditakuti lawan.Setelah berulang kali memainkan Beckham di tengah, kini Real Madrid pun mengembalikan Beckham ke posisi semula di sayap kanan. Hasilnya? Perlahan Real Madrid kembali menemukan permainan terbaiknya. Bukan kebetulan kalau Beckham juga menemukan permainan terbaiknya pada saat Real Madrid kembali perkasa.Seorang wartawan di Spanyol memberikan anekdot mengenai mengapa Beckham tidak efektif di posisi tengah di depan empat pemain belakang. Ia membandingkan Beckham dengan Claude Makalele, pemain Prancis yang dijual Real Madrid ke Chelsea ketika Beckham datang.Makalele adalah seorang breaker atau perusak permainan lawan. Ia akan membaca serangan musuh, mengantisipasinya dan melindungi empat pemain bertahan di belakangnya. Dan ia diakui sebagai pemain terbaik di posisinya.Begitu berhasil mendapatkan bola, yang pertama ia lakukan dan satu-satunya yang ia lakukan adalah memberikan bola kepada Zinedine Zidane untuk didistribusi.Zidane di kiri, maka ke kiri Makalele menendang bola; Zidane di kanan maka ke kanan Makalele menendang bola. Bahkan kalau Zidane sedang cedera dan hanya menjadi penonton di tribun, ke tribun pula Makalele menendang bola. Begitu canda wartawan tadi.Berbeda dengan Beckham. Jelas ia bukan seorang perusak permainan lawan sehingga ia tidak akan seefektif Makalele.Beckham juga tidak punya visi sehebat Zidane, tetapi ia punya akurasi umpan jauh yang tiada taranya. Sehingga setiap kali mendapat bola instingnya adalah memberi umpan jauh ke striker di depan. Melewati empat rekan pemain tengahnya, sehingga keempatnya menjadi mandul dan terengah-engah mendukung striker yang sendirian di depan. Akibatnya gol-gol Inggris makin kering. Dan lini tengah Inggris menjadi bulan-bulanan pemain lawan yang kualitasnya jauh di bawah Inggris.Melihat ketidakefektifan formasi 4-5-1 Sven Goran Ericksson diberitakan akan kembali memainkan Beckham di sayap dan mengubah formasi kembali menjadi 4-4-2. Diharapkan permainan terbaik Beckham di Real Madrid akan menular di tim nasional Inggris.Menurut pelatih nasional Jerman, Juergen Klinsman, langkah itu adalah langkah terbaik Inggris kalau ingin lolos ke babak final Piala Dunia di Jerman.Klinsmann, yang juga mantan striker tim nasional Jerman berseloroh, seandainya masih bermain dengan Beckham berada di sayap, ia yakin akan mencetak gol dua kali lipat dari yang dicetaknya selama berkarir. Dan Klinsman bukan orang pertama yang mengatakan hal itu.Foto: Beckham lebih efektif di sayap kanan (China Daily). (a2s/)