Andri, dua tahun lalu, menjadi sorotan pecinta sepakbola Indonesia saat menolak panggilan PSSI untuk mengikuti seleksi jelang Piala AFF. Saat itu, Andri, yang tinggal di Qatar, menolak pulang ke Tanah Air.
Penolakan itu membuat Andri dicap pengkhianat. Tapi tak sedikit yang membela keputusan pemain 19 tahun itu, dengan membandingkan prestasi Timnas Indonesia yang faktanya stagnan di level internasional cukup lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan, Andri mendapat kewarganegaraan Qatar dan akhirnya bergabung dengan Timnas Qatar. Kini, pemain kelahiran Lhokseumawe, Aceh, 29 Juni 1999 itu benar-benar dipanggil Al Annabi (The Maroon, julukan timnas Qatar) untuk berlaga di Piala Dunia U-20 di Polandia.
Piala Dunia U-20 pun resmi digeber hari ini, Kamis (23/5/2019), dengan laga pembukanya adalah Tahiti vs Senegal di Arena Dublin. Sementara Qatar, yang tergabung di Grup D, baru akan berlaga pada Sabtu (25/5) dengan menghadapi Nigeria di laga pembukanya.
Foxsport Asia, media asal Australia, menyoroti Andri sebagai salah satu pemain yang layak ditunggu penampilannya. Foxsports menyandingkan Andri Syahputra dengan Timothy Weah, anak legenda AC Milan George Weah yang membela Amerika Serikat, Firas Al-Buraikan (Arab Saudi), Lee Kang-in (Republik Korea), Cucho Hernandez (Kolombia), Sarpreet Singh (Selandia Baru), Shunki Higashi (Jepang), dan Florentino Luis (POrtugal).
Menarik dinanti kiprah Andri. Indonesia sepatutnya bangga ada pemainnya yang akhirnya berlaga di turnamen sekelas Piala Dunia, sekalipun membela Timnas Qatar. Bukankah di dunia sepakbola, naturalisasi semacam ini lazim terjadi?