Balotelli belum lama ini mendapat serangan rasisme dari suporter Hellas Verona dalam pertandingan Liga Italia. Tak terima dengan perlakuan tak terpuji suporter, striker Brescia itu kemudian menendang bola ke arah tribun.
Pekan lalu, Presiden FIGC Gabriele Gravina mengatakan ingin melihat Balotelli kembali ke timnas Italia sebagai bentuk respons melawan rasisme. Namun Mancini tak sepakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mario adalah pemain yang saya sayangi karena saya memainkannya ketika dia masih muda, dia masih di usia yang bagus untuk melakukan banyak hal. Tapi bagi saya yang penting adalah kalau dia akhirnya dipanggil, itu karena dia tampil bagus dan bisa berguna untuk tim," ujar Mancini seperti dilansir Sky Sports.
"Maka, jelas kalau di momen seperti itu (insiden rasis), orang-orang seperti Presiden FIGC bisa berpikir kalau dia dipanggil karena ... (mereka ingin mengirimkan pesan), tapi Anda harus memahami alasan sesungguhnya."
"Mungkin akan ada kesempatan lain untuk memanggilnya, tapi itu akan dikarenakan dia memang pantas, secara teknik. Ini yang paling penting."
"(Insiden rasisme) jelas merupakan situasi berbeda, tapi sepertinya orang-orang sulit memahami hal ini. Kita hampir memasuki tahun 2020 dan masih saja berdebat soal warna kulit," katanya menambahkan.
Sudah satu tahun Balotelli absen memperkuat timnas Italia. Penampilan terakhirnya dalam seragam Gli Azzurri adalah pada September 2018 dalam pertandingan UEFA Nations League melawan Polandia.
Namanya belum ada dalam skuat yang disiapkan Mancini untuk dua pertandingan internasional yang akan datang. Italia akan menghadapi Bosnia-Herzegovina dan Armenia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2020.
(nds/mrp)