Virus Corona terus mewabah, sampai-sampai yang terbaru sudah terdeteksi di Indonesia. Untuk sepakbola dunia, virus Corona sudah bikin kacau kompetisi.
Virus Corona sudah merebak di dunia, dengan total angka kematian sekitar 2.000 jiwa di China. Sampai-sampai negara di Eropa dan Amerika juga sudah kena dampaknya.
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan masuknya virus Corona di Indonesia. Ada dua warga Depok yang telah terkonfirmasi positif mengidap virus Corona.
Dilansir dari Daily Mail, virus Corona yang bikin gempar di awal tahun 2020 ini sudah membuat kacau kompetisi sepakbola di dunia!
Seluruh pertandingan di kompetisi China dibatalkan. Chinese Football Association (Asosiasi Sepakbola China) mengambil langkah tegas demi melindungi atletnya.
Pertandingan Liga Champions Asia yang melibatkan Guangzhou Evergrande, Shanghai Shenhua, dan Shanghai SIPG juga ditunda hingga April 2020 mendatang. Jika kondisi tak membaik, tak menutup kemungkinan akan ditunda kembali.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal musim K-League Korea, kompetisi sepakbola di Korea Selatan juga ditunda. Keempat tim dari Negeri Gingseng di Liga Champions AFC memainkan pertandingan mereka secara tertutup.
Akhir pekan kemarin di pekan ke-26 Liga Italia, terdapat lima pertandingan yang ditunda salah satunya adalah big match Inter Juventus vs Inter. Sisanya yakni Udinese Vs Fiorentina, AC Milan Vs Genoa, Parma Vs SPAL dan Sassuolo Vs Brescia.
Tak ayal, jumlah kasus virus corona di wilayah Italia kembali mengalami lonjakan, dengan sejauh ini mencapai 655 kasus. Sedikitnya 17 orang meninggal dunia akibat virus corona di wilayah Italia.
![]() |
Pertandingan persahabatan Inggris melawan Italia di Wembley pada bulan Maret ini, diragukan terkait kebijakan dari FA. Bisa dibatalkan jika wabah virus corona makin gawat.
Spekulasi soal pagelaran Piala Eropa 2020 tak lepas dari sorotan. Sedianya berlangsung pada 12 Juni sampai 12 Juli mendatang, pihak UEFA masih melakukan pertemuan untuk memutuskan jadi atau ditundanya ajang terbesar di benua Eropa tersebut.
"Kami sedang menunggu. Kami memantau negara demi negara, dan sepakbola harus mengikuti perintah masing-masing negara," kata Michele Uva, anggota komite eksekutif UEFA dari Italia.
(aff/cas)