Timnas Spanyol mencuri perhatian dengan gaya bermain yang atraktif di Euro 2008. Dikenal dengan strategi tiki-taka, La Furia Roja sampai menaklukkan dunia.
Saat menjalani turnamen besar, Spanyol sering melempem. Sejak menjadi juara Piala Eropa 1964, tim Matador seakan kesusahan untuk sekadar melaju jauh, bukan juara.
Spanyol sekali menjadi runner-up Piala Eropa 1984, setelah itu paling banter menjejak ke babak perempatfinal. Setali tiga uang dengan Piala Eropa, Spanyol juga gagal melaju jauh di Piala Dunia.
Sebelum 2010, Spanyol cuma sekali finis keempat. Selain itu, babak perempatfinal merupakan laju paling jauh dari Spanyol.
Di tahun 2008, di Spanyol muncul gaya bermain tiki-taka. Strategi dengan mengandalkan umpan-umpan pendek dan pergerakan cepat para pemainnya untuk membongkar pertahanan lawan.
Hal itu bermula dari kesadaran dari tim pelatih Spanyol mengenai postur pemain-pemain yang mereka. Penggawa Spanyol bakalan kesusahan kalau harus beradu otot dengan lawan-lawannya.
Mengalirkan bola dengan cepat sembari mengatur pergerakan pemain menjadi solusi untuk mempertahankan ball possession. Luis Aragones yang menginisiasi gaya bermain ini di tim Matador.