.webp)
Alex Song membawa kasus pemecatannya oleh FC Sion ke FIFA. Ia juga mengisahkan info potong gaji itu disampaikan klub secara mendadak lewat WhatsApp.
Pesepakbola 32 tahun asal Kamerun itu merupakan satu dari sembilan pemain yang dipecat FC Sion, setelah klub Swiss itu mengumumkan rencana pemotongan gaji untuk pemain tim inti akibat imbas dari pandemi virus Corona.
Serikat Pemain Swiss (SAFP) sudah mengindikasikan dukungannya buat para pemain karena menilai tindakan FC Sion semena-mena. Song sendiri menegaskan sudah ambil tindakan hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengacara saya akan mengurusnya, masalah itu sudah dibawa ke FIFA. Kami akan mempertahankan hak," ucap Song kepada RMC yang dikutip talkSPORT.
Song, yang pernah membela sejumlah klub seperti Arsenal, Barcelona, dan West Ham, juga mengisahkan bahwa informasi terkait pemotongan gaji secara mendadak diinformasikan klub hanya melalui layanan WhatsApp.
"Pada hari Jumat kami bermain dalam laga friendly dan kami mestinya bertemu presiden (klub) pada hari Senin, kemudian (sudah hari) Selasa. Kami tak dapat kabar apa-apa," katanya.
"Pada Selasa petang kami menerima pesan WhatsApp yang menginformasikan bahwa semua harus menandatangani sebuah dokumen yang berisikan bahwa gaji kami akan dipotong, bahwa kami akan dibayar sekitar 12 ribu euro."
"Dokumen itu harus dikembalikan pukul 12 siang keesokan harinya. Kami dikirimi dokumen itu tanpa penjelasan apa-apa," tuturnya.
(krs/cas)
