7 Striker yang Telat Bersinar

7 Striker yang Telat Bersinar

Lucas Aditya - Sepakbola
Jumat, 24 Apr 2020 12:10 WIB
Luca Toni of Hellas Verona Greets and thanks fans after his last match after the Serie A match between Hellas Verona FC and Juventus FC at Stadio MarcAntonio Bentegodi on May 8, 2016 in Verona, Italy.
Luca Toni salah satu pemain yang telat bersinar. (Foto: Getty Images Sport/Dino Panato)
Jakarta -

Beberapa pemain menunjukkan performa yang cukup sip saat mendekati akhir karier sebagai pesepakbola. Sedikitnya ada 7 striker yang telat bersinar, siapa saja?

1. Luca Toni

Luca Toni merupakan salah satu striker hebat di Italia. Dia merupakan member Italia saat menjadi juara Piala Dunia 2006.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titik balik Toni dimulai pada 2003. Saat itu, dia, yang berusia 26 tahun, menunjukkan potensi sebagai striker tajam bersama Palermo.

Musim pertamanya di Serie B sangat sip, dengan mencatatkan 30 gol dalam 45 laga. Dia berhasil mengantarkan Palermo promosi ke Serie A pada musim 2003/2004.

ADVERTISEMENT

Saat di Serie A bersama Palermo, Toni membukukan 20 gol, hingga menarik Fiorentina untuk membelinya dengan duit 10 juta euro.

Toni mencapai puncak performa bersama La Viola. Sumbangan 31 gol menjadi buktinya. Penampilannya itu mengantarkan Toni ke skuad Italia untuk Piala Dunia 2006, dia sukses membawa Italia juara.

Setelah dari Fiorentina, Toni melanglang buana ke klub-klub besar. Bayern Munich, Juventus, AS Roma merupakan derean klub yang pernah diperkuatnya. Bersama Bayern, Toni meraih trofi di level klub dengan memenangiLiga Jerman, Piala Jerman, juga Piala Super Jerman.

Aritz Aduriz merupakan salah satu pemain yang telat bersinar.Aritz Aduriz merupakan salah satu pemain yang telat bersinar. (Foto: REUTERS/Vincent West)

2. Aritz Aduriz

Anomali, mungkin itulah satu kata yang cocok untuk menggambarkan Aduriz. Dia mencetak 285 gol, tapi setengahnya dicetak setelah menginjak 30 tahun.

Karier profesional Aduriz dimulai saat usia 19 tahun. Athletic Bilbao yang menjadi klub pertamanya.

Titik balik kariernya terjadi pada musim 2012/2013. Aduriz menyumbangkan sebanyak 18 gol untuk Bilbao di semua ajang.

Sumbangan gol terbanyak Aduriz dikumpulkan pada musim 2015/2016. Dia membukukan 36 gol dalam 55 pertandingan.

Satu gelar diraih Aduriz bersama Bilbao. Mereka memenangi Piala Super Spanyol 2015.

Gelar itu diraih Bilbao dengan mengalahkan Barcelona. Bilbo menang 4-0 atas Los Cules, Aduriz membukukan hat-tric di laga itu.

3. Ciro Immobile

Ciro Immobile sedang bersinar bersama Lazio musim ini. Pemain 30 tahun sudah mencetak sebanyak 27 gol dari 26 penampilan di Serie A musim ini.

Bersama Lazio sejak 2017/2017, Immobile menjadi langganan mencetak dua digit gol. Pencapaian terbaiknya sejauh ini pada musim 2017/2018 dengan torehan 41 gol di semua ajang.

Dengan Liga Italia musim ini masih menyisakan 12 laga, Immobile mempunyai peluang untuk mencatatkan rekor gol terbaiknya. Lazio juga diangkat oleh eks pemain Torino itu bersaing dengan Juventus di perburuan scudetto.

Lazio saat ini ada di posisi kedua klasemen Liga Italia dengan raihan 62 angka. Mereka cuma berjarak satu angka dari Juventus yang memuncaki klasemen.

Lazio tinggal mempunyai satu kesempatan untuk meraih trofi, oleh karena itu Immobile wajib habis-habisan di Serie A.

Ciro Immobile pemain lainnya yang telat bersinar.Ciro Immobile pemain lainnya yang telat bersinar. Foto: Marco Rosi/Getty Images

4. Antonio Di Natale

Dari Udinese, pernah ada sosok Antonio Di Natale. Dia menempati peringkat keenam daftar pencetal gol terbanyak Liga Italia dengan catatan 209 gol.

Catatan gol terbanyak Di Natale dibukukan pada musim 2009/2010. Saat itu, Di Natale sudah berusia 29 tahun.

Hingga berumur 32 tahun, Di Natale mampu mencetak leih dari 20 gol di Italia. Penampilan konsisten di muka gawang itu membuat Di Natele dipangil ke Timnas Italia untuk Euro 2012.

Di Natale memberikan sumbangan satu gol untuk Italia. Dia mencetaknya saat Gli Azzurri bermain imbang dengan Spanyol di babak grup.

Italia menjadi runner-up di ajang itu setelah kalah dari Spanyol di babak final.

Dari Italia, Antonio Di Natale contoh lainnya. Dia pemain Udinese.Dari Italia, Antonio Di Natale contoh lainnya. Dia pemain Udinese. Foto: Getty Images/Dino Panato


5. Jamie Vardy

Dari tanah Inggris ada Jamie Vardy. Dia mengejutkan bersama Leicester City.

Vardy menjadi salah satu kunci Leicester menjadi juara Liga Inggris pada musim 2015/2016. Dia menyumbangkan 24 gol untuk The Foxes saat itu.

Setelah itu, Vardy menunjukkan diri bukan sekadar one season wonder. Sejauh ini, Vardy mampu mengemas dua digit gol untuk Si Rubah.

Sebelum Liga Inggris musim ini disetop sementara, Vardy sudah membukukan sebanyak 19 gol. Untuk sementara, pemain 33 tahun itu masih menjadi yang tersubur, unggul 2 gol dari Pierre-Emeric Aubameyang.

Jamie vardyJamie Vardy merupakan pemain Inggris yang telat bersinar. Foto: (Getty Images/Alex Pantling)

6. Miroslav Klose

Miroslav Klose merupakan pemain Timnas Jerman pemegang status pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Piala Dunia. Dia mencatatkan 17 gol dalam lima Piala Dunia.

Tapi, siapa yang menyangka kalau Klose telat bersinar. Kariernya awalnya pada usia 20 tahun bersama Kaiserslauten. Lima tahun di sana, dia cuma membukukan 44 gol dalam 120 pertandingan liga.

Klose memperbaiki kiprahnya saat berada di Werder Bremen. Catatan golnya membaik, dengan menorehkan 53 gol dalam 89 pertandingan Bundesliga.

Jumlah gol terbanyak Klose di Liga Jerman terjadi pada 2005/2006. Dia menyumbangkan 25 gol untuk Werder Bremen.

Klose mempersembahkan trofi Piala Dunia untuk Jerman pada usia 37 tahun. Di Brasil, Klose membukukan dua gol. Gol terakhirnya saat membantu Jerman menghantam Brasil 7-1 di babak semifinal.

Miroslav Klose, legenda Jerman yang telat bersinarMiroslav Klose, legenda Jerman yang telat bersinar Foto: Getty Images/Paolo Bruno

7. Josip Ilicic

Bersama Atalanta musim ini, Josip Ilicic menjadi sensasi. Dengan 15 gol yang diciptakan, dia sudah membukukan torehan gol terbaik sepanjang kariernya dalam satu musim kompetisi.

Secara keseluruhan, Ilicic sudah membukukan sebanyak 21 gol untuk Atalanta di semua ajang. Di Liga Champions musim ini, Ilicic sekali mencetak empat gol dalam satu pertandingan.

Momen itu terjadi pada 11 Maret, saat Atalanta memetik kemenangan 4-3 atas Atalanta di babak 16 besar Liga Champions.

Secara keseluruhan, pemain, yang kini sudah berusia 32 tahun, itu sudah membukukan 49 gol dalam 106 pertandingan bersama Atalanta.


Hide Ads