Pemasukan yang berkurang juga akan membuat klub akan kesulitan mengirim para pemandu bakat ke berbagai negara, untuk mencari calon pemain.
"Sebagian besar pekerjaannya saya adalah menindaklanjuti target untuk jendela transfer berikutnya," kata Kepala Pemandu Bakat Southampton Martyn Glover seperti dikutip Strait Times.
"Setiap minggu biasanya saya ada di beberapa negara. Saya mungkin terbang ke Paris untuk menonton PSG dan hari berikutnya ke Jerman untuk mengamati pemain lain. Saya bisa menyaksikan 3-4 pertandingan berbeda setiap minggunya," sambungnya.
Selain Southampton, ada juga Newcastle United yang sudah merumahkan seluruh anggota tim pencari bakat termasuk Steve Nickson sebagai kepalanya. Ini membuktikan bahwa klub-klub Premier League sekalipun akan merasakan dampak COVID-19 dari sisi keuangan.
New normal di bursa transfer nantinya akan lebih banyak menggunakan statistik dari si pemain, apakah sesuai kebutuhan klub. Selain itu, klub bisa saja langsung melakukan pendekatan persuasif melalui keluarga pemain incarannya.
"Mungkin akan lebih banyak menggunakan data dan statistik ketimbang memantau langsung. Mungkin klub akan lebih sering menyelidiki langsung pemain, seperti keluarganya dan aktivasnya sehari-hari," papar Comolli.
"Jika saya punya kesempatan untuk memilih di antara pergi menonton pertandingan atau bertemu pemain serta keluarganya, saya akan pilih yang kedua," tutup Comolli.
(mrp/aff)