Timnas Republik Ceko tidak jadi membatalkan duel kontra Skotlandia di UEFA Nations League. Ceko akan menurunkan tim mudanya dan cuma ada dua pemain senior.
Ceko memulai kiprahnya di Grup 2 Liga B UEFA Nations League, Sabtu (5/9/2020) dini hari WIB dengan kemenangan 3-1 atas Slovakia. Setelah itu, Ceko dijadwalkan akan bertemu Skotlandia di Olomouc, Senin (7/9) besok.
Nah, pertandingan kedua mereka awalnya dibatalkan karena ada dua pemain Ceko yang positif COVID-19 Tomas Soucek dan Patrick Schick, yang diawali juga oleh kasus serupa yang diderita oleh staf tim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya Slavia Praha meminta tujuh pemainnya untuk kembali sehingga Ceko cuma punya 13-15 pemain yang siap tanding. Alhasil, Federasi Sepakbola Ceko (FACR) memutuskan mundur adalah jalan terbaik dan mereka rela dinyatakan kalah 0-3.
Baru dua hari keputusan itu dikeluarkan, Ceko sudah memberikan perkembangan terbaru bahwa mereka siap meladeni perlawanan Skotlandia di laga kedua. Ceko siap menurunkan tim muda yang dihuni banyak pemain nol pengalaman di level senior.
Cuma ada tiga pemain yang terbilang senior, dua di antaranya sudah punya caps yakni Stanislav Tecl dan Roman Hubnik, serta Vaclav Jemelka yang pernah dipanggil ke tim senior tapi tidak tampil. Lalu ada juga Adam Karabec, pemain tim U-21, yang berpotensi jadi pemain termuda yang tampil untuk Ceko di usia 17 tahun.
Federasi memastikan tidak ada satupun pemain dari tim yang mengalahkan Slovakia akan bermain menghadapi Skotlandia. Ini dilakukan sebagai antisipasi kalau-kalau ada penularan virus corona di dalam tim.
Bahkan untuk menangani tim sementara, pelatih tim U-18 David Holoubek ditunjuk menggantikan Jaroslav Silhavy dan seluruh staf pelatih tim senior tidak ada yang dibawa serta di laga kontra Skotlandia
"Saya berterima kasih kepada seluruh klub dan pelatih yang mengizinkan kami memilih para pemain ini," ujar Holoubek seperti dikutip Sportskeeda.
"Banyak dari mereka yang sebenarnya punya waktu luang di jeda internasional, Mereka datang dari seluruh penjuru negeri, tapi mereka memang benar-benar ingin membela negaranya," sambung Holoubek.
(mrp/raw)