Kiper Timnas Denmark juga Leicester City, Kasper Schmeichel mengalami momen horor. Kepalanya nyaris cedera parah, setelah terkena kaki pemain yang berlari.
Hal itu terjadi kala Timnas Denmark menjamu Islandia pada Minggu (15/11) kemarin. Denmark bisa meraih tiga poin dengan kemenangan tipis 2-1.
Tapi di akhir babak pertama, kejadian mengerikan terjadi. Kala kiper Denmark, Kasper Schmeichel bergerak mengamankan bola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasper Schmeichel menangkap bola dan menjatuhkan badan. Tapi, ada striker Islandia Albert Gudmundsson yang berlari ke arahnya.
Celakanya, Schmeichel menjatuhkan badan ke arah Gudmundsson yang berlari. Kepala Schmeichel mengenai paha Albert Gudmundsson, yang membuat sang kiper tak bisa bergerak dan langsung mendapat perawatan.
Meski begitu, Kasper Schmeichel masih bisa berada di lapangan beberapa detik sebelum babak pertama tuntas. Baru di babak kedua, dirinya langsung digantikan.
Pelatih Timnas Denmark, Kasper Hjulmand memberikan perkembangan soal benturan yang dialami Schmeichel.
"Schmeichel berada dalam kondisi yang baik. Memang terlihat parah, tapi tidak ada masalah dengan kepalanya," kata Hjulmand seperti dilansir dari Mirror.
"Pengecekan akan terus dilakukan. Kami berharap dia baik-baik saja," lanjutnya.
Kasper Schmeichel sendiri bisa saja absen membela Leicester pada lanjutan Liga Inggris akhir pekan besok kontra Liverpool.
Baca juga: Badai Virus Corona di Liga Inggris |
Cedera di bagian kepala merupakan salah satu 'mimpi buruk' bagi seorang kiper. Salah satunya seperti pernah dialami kiper Chelsea Petr Cech pada Oktober 2006 saat kontra Reading.
Saat mengawal gawang Chelsea dalam laga melawan Reading, Cech mengamankan bola sambil meluncur dan ada pemain kaki pemain lawan Stephen Hunt yang juga berlari kencang ke arah bola.
Cech berhasil memeluk bola, Hunt pun tidak bisa menghindari kepala Cech. Kepala Cech membentur kaki Hunt dan kemudian membentur tanah. Cech kemudian terkapar.
Cech harus absen selama satu tahun demi pemulihan. Pihak dokter bahkan menyebut, Cech nyaris kehilangan nyawa.
Begitu kembali ke lapangan, Cech pun memakai helm pelindung khusus. Yang sebenarnya bernama topi scrum (scrum cap).
Dewan Rugby Internasional (IRB) memberi aturan yang cukup jelas untuk bahan topi scrum ini. Bahannya diharuskan lunak dan tipis sedangkan bahan kaku seperti plastik dan gesper dilarang. Ini sangat berbeda dengan helm atau pelindung yang dipakai di hoki es, yang bahannya kaku dan keras.
Bagian-bagian dari topi tersebut dilarang lebih dari tebal satu centimeter dalam kondisi tidak tertekan, serta tidak ada bagian yang memiliki kepadatan lebih dari 45 kg per meter kubik.
![]() |
Pemakaian topi scrum sempat jadi perbincangan hangat terkait perlindungan kepada kiper di lapangan. Beberapa pihak menilai ada baiknya kiper memakai topi scrum. Namun hingga kini, hal itu belum terealisasi.
(aff/mrp)