Kok Jadi Begini, Mido?
Kamis, 09 Feb 2006 10:09 WIB

Jakarta - Marahnya seorang pemain bintang karena diganti di tengah pertandingan bukanlah barang baru, tapi mungkin belum ada yang seseru insiden bintang Mesir Ahmed Hossam "Mido".Di hadapan sekitar 74 ribu penonton di stadion yang sebagian besar adalah pendukungnya, disaksikan jutaan pasang mata via tayangan televisi, Mido terlihat begitu kalap ketika ditarik keluar di menit 79 pada pertandingan semifinal Piala Afrika antara Mesir melawan Senegal.Bukannya langsung duduk ke bangku ofisial, ia malah mendelik kepada pelatihnya Hassan Shehata. Ia menepiskan tangannya ke udara sebagai tanda tidak suka atas keputusan bosnya itu.Berbeda dengan kebanyakan pelatih yang umumnya bersikap cool atau cuek apabila pemainnya protes karena diganti, Shehata langsung bereaksi atas ketidaksenangan Mido.Cekcok tak dapat terhindarkan. Pelatih beradu mulut dengan sengitnya dengan pemain sendiri. Ini tentu pemandangan yang langka sekaligus "mengerikan". Pemain senior yang sangat disegani di Mesir, Hossam Hassam, harus melerai kedua lelaki yang tengah dibakar emosi itu.Apa pasal sehingga pertengkaran hebat itu jadi tontonan yang memalukan khususnya buat suporter Mesir? Konon makian Mido yang membuat Shehata tak kuasa menahan emosinya pula."Mengapa Anda mengeluarkan saya?" tanya Mido. "Karena saya yang jadi pelatih," jawab Shehata. "Anda bukan apa-apa melainkan keledai," balas Mido. "Tidak, Andalah yang keledai," timpal Shehata.Betulkah Mido membawa-bawa keledai dalam perdebatannya itu? "Tidak. Saya tidak menghina pelatih. Saya bilang, kenapa Anda selalu mengganti saya? Saya tidak seburuk itu dan kalau terus main saya bisa bikin satu gol. Dia yang tidak profesional karena mendatangiku dan mengajak berdebat."Ditanya apakah dia menyesal atas kelakuannya itu, Mido menjawab: "Saya menyesal untuk fans dan semua warga Mesir karena mereka pasti menginginkanku bermain di final."Kalimat terakhir yang dikatakan Mido mungkin benar karena saat ini ia adalah ikon sepakbola Mesir. Dalam satu dekade terakhir tidak ada pemain dari Negeri Spink ini yang punya nama cukup mentereng di Eropa. Mido, terlepas dari beberapa kontroversi yang ia lakukan, mampu menembus kompetisi Eropa mulai dari Ajax Amsterdam, Celta Vigo, Marseille, AS Roma, sampai sekarang di Tottenham Hotspur.Namun begitu, perangai Mido tetap mengagetkan sebagian besar warga Mesir dan oleh karenanya dianggap memalukan. "Mido kehilangan respek bangsa ini," demikian tulis sebuah surat kabar setempat. Hanya dari kalangan pemain Mido sedikit "dimaklumi" hanya karena faktor usia. "Ia memang salah, kelakukannya buruk. Tapi ia masih muda dan belum berpengalaman," tukas bek Wael Gomaa tentang striker jangkung berusia 22 tahun itu.Ya, Mido memang termasuk pemain yang tergolong cepat sukses, yang oleh sebagian orang dianggap datang belum waktunya, dan oleh karenanya suka menimbulkan kontroversi.Di usia 17 tahun Mido sudah meninggalkan negerinya untuk berkarir di Eropa. Hanya dalam waktu enam tahun, selepas dari klub lokal Zamalek, ia mampu menjejak Belgia, Belanda, Spanyol, Prancis, Italia, dan Inggris.Mido mengawalinya di Belgia bersama klub Ghent. Kontroversi pertama ia buat saat menolak dilego ke Anderlecht di pertengahan 2001 karena ingin pindah ke Ajax. Di Ajax Mido mencetak 12 gol pada musim pertamanya. Namun di musim berikutnya ia dihukum karena mengkritik pelatih Ronald Koeman. Menolak minta maaf, ia dipinjamkan ke Celta Vigo sampai musim itu selesai, sebelum dijual ke Marseille pada 2003, yang tidak memainkan dirinya di final Piala UEFA di tahun berikutnya.Di Prancis Mido hanya bertahan satu musim, sementara di timnas Mesir ia berselisih dengan pelatih Marco Tardelli dan pernah menolak membela negaranya selama masih ditangani pemain legendaris Italia itu.Mido menikmati citra playboy yang melekat pada dirinya di tanah kelahirannya, di mana koleksi mobil mewahnya sering mendapat sorotan tajam karena terlalu mencirikan kesenjangan sosial di lingkungannya.Meski punya sederet kontroversi, namun Mido saat ini tengah menikmati permainannya di Tottenham. Sejauh ini ia sudah mencetak sembilan gol di Liga Inggris dan menyatakan ingin dikontrak permanen oleh klub London itu, sementara statusnya adalah pemain pinjaman dari AS Roma sejak Januari 2001.Di Inggris Mido boleh jadi sedang digila-gilai publik White Hart-Lane, tapi di negaranya sana, banyak orang prihatin dengan tingkah polahnya. Akibat insiden itu ia dijatuhi skorsing enam bulan tak diperkenankan mengikuti pertandingan internasional bersama timnas Mesir.Kok jadi begini, Mido?(Foto: Ikon sepakbola Mesir itu tak boleh bermain di timnas selama enam bulan. AFP/Amr Maraghi) (a2s/)