Pelatih Timnas Prancis Didier Deschamps tutup kuping soal kontroversi pemanggilan Karim Benzema. Menurut Deschamps, lebih penting memikirkan masa kini ketimbang masa lalu.
Seperti diberitakan kemarin, Benzema masuk dalam daftar 26 pemain yang dibawa Deschamps ke Piala Eropa 2020. Ini jadi pemanggilan pertama Benzema setelah terakhir November 2015 saat bikin dua gol ke gawang Armenia, yang dimenangi Les Bleus dengan skor 4-0.
Setelah itu, Benzema dicuekin oleh Deschamps terkait keterlibatannya dalam kasus pemerasan video seks yang menimpa kompatriotnya Mathieu Valbuena. Benzema dituduh memeras Valbuena jika tak ingin video tersebut disebar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benzema sudah membantah keterlibatannya dalam kasus tersebut dan menegaskan dirinya tidak bersalah. Meski awal tahun ini, penyidik kepolisian Prancis berencana menuntut Benzema ke pengadilan.
Tapi, performa Benzema bersama Real Madrid musim ini membuat Deschamps terkesima. Dari sederet penyerang Prancis yang tampil di luar Ligue 1, Benzema adalah yang terbaik dengan 29 gol dan delapan assist.
Antoine Griezmann, Ousmane Dembele, dan Olivier Giroud malah tampil memble bersama klubnya masing-masing. Contoh saja Griezmann musim ini "cuma" bikin 19 gol dan 12 assist dari 50 penampilan serta gagal membawa Barcelona juara Liga Spanyol.
Meski begitu, pemanggilan Benzema bukannya tanpa kritik. Sebab Benzema dianggap bakal merusak harmonisasi tim yang sudah terbentuk sejak menjuarai Piala Dunia 2018.
Apalagi kasus Karim Benzema belum selesai sepenuhnya. Tapi, Didier Deschamps mencoba cuek dan menilai keputusan ini sudah tepat.
"Yang terpenting adalah hari ini dan besok," ujar Deschamps seperti dikutip BBC Sport.
"Ada banyak langkah penting harus diambil. Kami sudah saling bertemu dan berdiskusi panjang. Saya sudah berpikir masak-masak sebelum memutuskannya. Saya tidak mau bilang apa isi pembicaraan kami, biar itu jadi urusan kami. Saya membutuhkan itu, dia pun juga," sambungnya.