Memori 2018 Membayangi Timnas Italia Jelang Piala Eropa 2020

ADVERTISEMENT

Memori 2018 Membayangi Timnas Italia Jelang Piala Eropa 2020

Adhi Prasetya - Sepakbola
Selasa, 08 Jun 2021 18:15 WIB
BOLOGNA, ITALY - JUNE 04: Domenico Berardi #11 of Italy celebrates his goal with his team-mate Alessandro Florenzi (L) during the international friendly match between Italy and Czech Republic at  on June 04, 2021 in Bologna, Italy. (Photo by Marco Luzzani/Getty Images)
Italia ingin menghapus kenangan buruk saat tak lolos ke Piala Dunia 2018. Foto: Getty Images/Marco Luzzani
Jakarta -

Italia datang ke Piala Eropa 2020 dengan rekor positif. Mereka ingin menghapus kenangan buruk saat tak lolos ke Piala Dunia 2018 silam.

Italia saat itu yang dilatih Gian Piero Ventura tersingkir di babak play-off dari Swedia. Stadion San Siro pada November 2017 menjadi saksi bisu tragedi memilukan itu, di mana mereka hanya bermain 0-0 di leg kedua, setelah kalah 0-1 pada leg pertama di Solna.

Kekalahan itu juga diwarnai sejumlah kabar adanya friksi antara Ventura dan para pemain selama persiapan play-off. Dalam acara Sogno Azzurro di RAI Sport dan dikutip Football Italia, sejumlah penggawa Italia yang terlibat di laga tersebut kembali menceritakan pengalaman buruk mereka.

MILAN, ITALY - NOVEMBER 13:  Daniele De Rossi of Italy looks on before the FIFA 2018 World Cup Qualifier Play-Off: Second Leg between Italy and Sweden at San Siro Stadium on November 13, 2017 in Milan,  (Photo by Marco Luzzani/Getty Images)De Rossi (atas) hanya duduk di bench saat Italia dipastikan tersingkir oleh Swedia. Foto: Marco Luzzani/Getty Images

Ada Daniele De Rossi, eks kapten Roma yang sekarang menjadi asisten Mancini. Ia sempat tertangkap kamera televisi sedang adu argumen dengan salah seorang staf Ventura di bench.

Kabarnya, saat itu ia menolak melakukan pemanasan karena Italia lebih butuh penyerang untuk masuk ke lapangan saat sedang tertinggal. Pada akhirnya, ia memang tak bermain.

"Begitu kamera berlalu, saya melanjutkan pemanasan. Bukannya saya menolak bermain. Tapi saat itu, kami terancam tersingkir, dan harus mencetak gol, harus menang. Memasukkan gelandang seperti saya jelas bukan ide bagus," kata Rossi.

"Sayangnya, itulah yang terjadi, dan itu menjadi laga terakhir saya untuk Italia."

MILAN, ITALY - NOVEMBER 13:  Gianluigi Buffon of Italy cries after loosing at the end of the FIFA 2018 World Cup Qualifier Play-Off: Second Leg between Italy and Sweden at San Siro Stadium on November 13, 2017 in Milan, Sweden.  (Photo by Marco Luzzani/Getty Images)Buffon (kanan) menangis seusai laga saat itu. Foto: Marco Luzzani/Getty Images

Gianluigi Buffon juga menjalani laga terakhirnya bersama Italia saat disingkirkan Swedia. Hanya saja, ia lebih suka mengklarifikasi kabar terjadinya friksi antara Ventura dan pemain.

"Tak ada pemberontakan kala itu. Jangan lupa, kami ini sedang mewakili negara, bukan diri sendiri apalagi pelatih. Memang pelatih memberi arahan, dia yang menyetir mobilnya, tapi kami tampil di sana untuk memberikan yang terbaik," kata Buffon.

Lain lagi dengan Jorginho. Melawan Swedia adalah laga penting pertamanya bersama Italia, setelah sempat menolak rayuan Brasil. Sebelumnya, ia sudah dua kali bermain untuk Italia, namun hanya sekadar laga persahabatan.

MILAN, ITALY - NOVEMBER 13:  Jorginho of Italy reacts after loosing at the end of the FIFA 2018 World Cup Qualifier Play-Off: Second Leg between Italy and Sweden at San Siro Stadium on November 13, 2017 in Milan, Sweden.  (Photo by Marco Luzzani/Getty Images)Jorginho harus menelan pil pahit kala itu, Menolak Brasil, namun malah gagal bermain bersama Italia di Piala Dunia. Foto: Marco Luzzani/Getty Images

"Pemandangan yang tak pernah saya lupa saat itu adalah Buffon menangis seusai laga. Itu laga terakhirnya bersama Italia, dan harus berakhir seperti itu. Sulit rasanya," kata Jorginho.

Sedangkan Federico Bernardeschi menilai saat itu memang Italia tak layak lolos. Mental para pemain dianggapnya sedang tak bagus.

"Saat memasuki laga, saya tahu kalau kami tak siap menghadapi situasi saat itu. Tak ada atmosfer yang pas di dalam tim. Ada beberapa pemain yang terlalu terlibat daripada yang lain," ujarnya.

MILAN, ITALY - NOVEMBER 13:  Federico Bernardeschi of Italy reacts after loosing  at the end of the FIFA 2018 World Cup Qualifier Play-Off: Second Leg between Italy and Sweden at San Siro Stadium on November 13, 2017 in Milan, Sweden.  (Photo by Marco Luzzani/Getty Images)Bernardeschi hanya bisa terdiam saat Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Foto: Marco Luzzani/Getty Images

Kecuali Buffon, tiga nama lainnya akan ikut ambil bagian di Piala Eropa 2020. Italia kini dilatih Roberto Mancini, yang sejauh ini mampu membawa Italia bangkit.

Bersama allenatore 56 tahun itu, Italia tak terkalahkan di 27 laga terakhir. Mereka lolos ke Euro 2020 dengan memenangi seluruh laga kualifikasi. Bahkan di 8 laga terakhir yang mereka lakoni sejak November lalu, Italia tak kebobolan sama sekali.

Sebuah catatan impresif, namun menukil perkataan Mancini, hal itu baru bisa dibanggakan jika Italia meraih trofi di akhir turnamen, sekaligus mengubur memori kelam akan tragedi di Piala Dunia 2018.

(adp/krs)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT