Italia datang ke Piala Eropa 2020 dengan rekor positif. Mereka ingin menghapus kenangan buruk saat tak lolos ke Piala Dunia 2018 silam.
Italia saat itu yang dilatih Gian Piero Ventura tersingkir di babak play-off dari Swedia. Stadion San Siro pada November 2017 menjadi saksi bisu tragedi memilukan itu, di mana mereka hanya bermain 0-0 di leg kedua, setelah kalah 0-1 pada leg pertama di Solna.
Kekalahan itu juga diwarnai sejumlah kabar adanya friksi antara Ventura dan para pemain selama persiapan play-off. Dalam acara Sogno Azzurro di RAI Sport dan dikutip Football Italia, sejumlah penggawa Italia yang terlibat di laga tersebut kembali menceritakan pengalaman buruk mereka.
![]() |
Ada Daniele De Rossi, eks kapten Roma yang sekarang menjadi asisten Mancini. Ia sempat tertangkap kamera televisi sedang adu argumen dengan salah seorang staf Ventura di bench.
Kabarnya, saat itu ia menolak melakukan pemanasan karena Italia lebih butuh penyerang untuk masuk ke lapangan saat sedang tertinggal. Pada akhirnya, ia memang tak bermain.
"Begitu kamera berlalu, saya melanjutkan pemanasan. Bukannya saya menolak bermain. Tapi saat itu, kami terancam tersingkir, dan harus mencetak gol, harus menang. Memasukkan gelandang seperti saya jelas bukan ide bagus," kata Rossi.
"Sayangnya, itulah yang terjadi, dan itu menjadi laga terakhir saya untuk Italia."
![]() |
Gianluigi Buffon juga menjalani laga terakhirnya bersama Italia saat disingkirkan Swedia. Hanya saja, ia lebih suka mengklarifikasi kabar terjadinya friksi antara Ventura dan pemain.
"Tak ada pemberontakan kala itu. Jangan lupa, kami ini sedang mewakili negara, bukan diri sendiri apalagi pelatih. Memang pelatih memberi arahan, dia yang menyetir mobilnya, tapi kami tampil di sana untuk memberikan yang terbaik," kata Buffon.
Lain lagi dengan Jorginho. Melawan Swedia adalah laga penting pertamanya bersama Italia, setelah sempat menolak rayuan Brasil. Sebelumnya, ia sudah dua kali bermain untuk Italia, namun hanya sekadar laga persahabatan.
![]() |
"Pemandangan yang tak pernah saya lupa saat itu adalah Buffon menangis seusai laga. Itu laga terakhirnya bersama Italia, dan harus berakhir seperti itu. Sulit rasanya," kata Jorginho.
Sedangkan Federico Bernardeschi menilai saat itu memang Italia tak layak lolos. Mental para pemain dianggapnya sedang tak bagus.
"Saat memasuki laga, saya tahu kalau kami tak siap menghadapi situasi saat itu. Tak ada atmosfer yang pas di dalam tim. Ada beberapa pemain yang terlalu terlibat daripada yang lain," ujarnya.
![]() |
Kecuali Buffon, tiga nama lainnya akan ikut ambil bagian di Piala Eropa 2020. Italia kini dilatih Roberto Mancini, yang sejauh ini mampu membawa Italia bangkit.
Bersama allenatore 56 tahun itu, Italia tak terkalahkan di 27 laga terakhir. Mereka lolos ke Euro 2020 dengan memenangi seluruh laga kualifikasi. Bahkan di 8 laga terakhir yang mereka lakoni sejak November lalu, Italia tak kebobolan sama sekali.
Sebuah catatan impresif, namun menukil perkataan Mancini, hal itu baru bisa dibanggakan jika Italia meraih trofi di akhir turnamen, sekaligus mengubur memori kelam akan tragedi di Piala Dunia 2018.