Para Matador Mengamuk di Sevilla

Para Matador Mengamuk di Sevilla

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Kamis, 24 Jun 2021 02:30 WIB
Sevilla -

Spanyol seret gol di dua laga awal Piala Eropa 2020, sebelum mengamuk dan melibas Slovakia 5-0. Para Matador itu pun melangkah ke babak 16 besar.

Diunggulkan di Grup E, Spanyol mengawali fase grup dengan tidak mulus. Mereka kesulitan bikin gol meski tampil dominan atas lawan-lawannya.

Dimulai saat diimbangi 0-0 oleh Swedia, Spanyol gagal menang lagi saat diredam 1-1 oleh Polandia. Pada laga itu, Spanyol juga melewatkan peluang unggul karena penalti Gerard Moreno yang gagal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya punya dua poin, Spanyol dalam kondisi genting saat menghadapi Slovakia di matchday ketiga, Rabu (23/6/2021) malam WIB. Mereka butuh kemenangan untuk bisa lolos.

Lagi-lagi gol sepertinya sulit didapat saat penalti Alvaro Morata gagal berbuah gol di menit ke-12. Spanyol butuh waktu hingga menit ke-30 untuk unggul lewat bunuh diri Martin Dubravka.

ADVERTISEMENT

Gol Aymeric Laporte membawa Spanyol unggul 2-0 di akhir babak pertama. Setelah itu, Spanyol mengamuk di babak kedua dengan tiga gol tambahan dari Pablo Sarabia, Ferran Torres, dan bunuh diri Juraj Kucka.

Spanyol akhirnya menang 5-0 dan berhasil lolos ke 16 besar Piala Eropa 2020 dengan status runner-up Grup E lewat raihan lima poin. Sayangnya, Spanyol gagal jadi juara grup karena Swedia menang 3-2 atas Polandia dan finis dengan tujuh poin.

Tapi, kemenangan telak ini setidaknya bisa membangkitkan kepercayaan diri para pemain Spanyol, usai hasil buruk di dua laga awal. Performa itu lantas membuat Spanyol dikritik habis karena tidak mampu mencetak gol meski punya banyak pemain top.

Kini Spanyol mengamuk dan membukukan rekor kemenangan terbesarnya di Piala Eropa. Spanyol juga menyamai kemenangan terbesar di ajang ini, saat Swedia menghantam Bulgaria (5-0) pada Piala Eropa 2004, Belanda menghadapi Yugoslavia (6-1) di Piala Eropa 2000, serta Prancis kontra Belgia dan Denmark kontra Yugoslavia dengan skor 5-0 di Piala Eropa 1984.

"Performa seperti inilah yang kami ingin pertahankan. Ini membuat kami lebih pede dan menaikkan moral tim," ujar kapten tim Sergio Busquets seperti dikutip situs resmi UEFA.

(mrp/raw)

Hide Ads