51 kali membela Prancis di berbagai kategori umur pada 2011-2016, Laporte tak sekalipun mendapat kesempatan membela tim senior yang sudah dilatih Didier Deschamps sejak 2012.
Laporte bukannya tak pernah dipanggil Prancis. Tiga kali ia memperoleh kesempatan tersebut, namun paling bagus hanya duduk di bangku cadangan tanpa pernah turun sama sekali.
Sementara itu, Spanyol rupanya sudah memantaunya sejak lama, tepatnya pada 2016 saat masih dilatih Julen Lopetegui. Hal ini tak lepas dari penampilan Laporte bersama Athletic Bilbao kala itu.
Meski orang Prancis, Laporte memiliki darah Basque dari buyutnya, sehingga bisa bermain di sana selama delapan tahun (2010-2018). Hanya saja, di era Luis Enrique-lah pergerakan Spanyol untuk merekrut Laporte kian gencar.
"Federasi (RFEF) menghubungiku. Presiden (Luis Rubiales) menceritakan ketertarikan mereka. Setelahnya, Luis Enrique yang menelepon. Saya mengambil keputusan, dan kemudian saya mendapat kewarganegaraan ganda," cerita Laporte kepada The Guardian.
"Saya sudah berkontak dengan Timnas Spanyol selama bertahun-tahun, karena mereka selalu menginginkan saya," jelas bek Manchester City itu.
Keputusan ini bisa dibilang tak mudah bagi Laporte. Ia masih orang Prancis, keluarganya pun tinggal di sana. Ada perdebatan juga soal ini di lingkungan terdekatnya.
"Sikap saya selalu jelas, saya akan pergi dengan mereka yang menginginkan saya, bukan sebaliknya. Saya tak bilang Prancis tak menginginkan saya, tapi saya bersyukur ada yang bertaruh demi saya. Spanyol melakukan itu dan saya pun mengembalikan kepercayaan mereka," lanjut Laporte.
"Ini bukan keputusan mudah. Keluarga saya tinggal di Prancis, dan sejak remaja saya membela Timnas Prancis. Ada obrolan, diskusi, bertukar pendapat, keraguan yang mungkin dirasakan orang yang berkewarganegaraan ganda."
"Saya merasa begini, kamu merasa begitu. Semua orang punya perasaan berbeda. Saya nyaman dengan identitas Spanyol. Itulah yang membuat saya mengubah segalanya. Lagipula, keluarga saya tak tinggal delapan tahun di Spanyol seperti saya," tegasnya.
Laporte tak terpengaruh dengan suara-suara dari luar yang mencibirnya. Ia kini mantap membela Spanyol, termasuk di Euro 2020. Ia sejauh ini sudah bermain 4 kali dan mencetak satu gol untuk La Furia Roja.
Spanyol selanjutnya akan bermain melawan Kroasia di babak 16 besar Piala Eropa 2020. Jika menang, ada peluang untuk bertemu Prancis di perempatfinal.
"Saya tak tahu seperti apa rasanya (melawan Prancis), pasti seru. Dan jelas saya ingin menang. Saya selalu mendoakan kesuksesan untuk mereka, tapi sekarang inilah kondisinya. Spanyol dulu, mereka kemudian," ujar Laporte.
(adp/krs)