Kalou 'Ditolak' Belanda

Jakarta - Malang nian nasib pemain Pantai Gading, Salomon Kalou. Keinginannya untuk membela Belanda di Piala Dunia 2006 gagal terwujud. Alasan kewarganegaraan merupakan hal yang paling masuk akal atas batalnya Kalou memperkuat Belanda di perlehatan sepakbola terbesar pada 9 Juni nanti. Permohonan Kalou untuk memperoleh paspor Negeri Kincir Angin tak bisa terealisasikan. Menteri Imigrasi Belanda Rita Verdonk secara tegas menyatakan penolakan terhadap permohonan winger Feyenoord itu. Tahun lalu Verdonk sudah menolak permintaan Kalou, namun pengadilan Rotterdam memerintahkan Verdonk untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Memberikan penjelasan kepada parlemen, Verdonk mengungkapkan bahwa Kalou tidak memenuhi syarat untuk pindah kewarganegaraan. Jika Kalou ingin masih meneruskan niatnya itu, pemain berusia 20 tahun itu disarankan mengambil kursus bahasa dan Kebudayaan Belanda mulai bulan Mei. Pada tes dua bidang itu, Kalou ternyata gagal. Ditambahkan Verdonk, untuk bisa memiliki paspor Belanda setidaknya seseorang harus tinggal selama lima tahun di negara itu. Sedangkan Kalou baru menghabiskan waktu tiga tahun.Menerima kabar tersebut, Kalou sangat kecewa. Diceritakan pelatih Belanda Marco van Basten, Kalou terpukul tak bisa memperkuat Belanda karena masalah kewarganegaraan ini. "Sangat mengecewakan bagi Salomon. Saya tahu dia sangat ingin bermain untuk Belanda di Piala Dunia," ujar van Basten yang sudah menjamin posisi Kalou di skuad Oranje kepada Reuters, Selasa (21/3/2006). Rasa nasionalisme Kalou memang sering dipertanyakan fans negeri asalnya. Bagaimana tidak, ia menolak memperkuat timnas Pantai Gading sejak tahun lalu, sementara sang kakak, Bonaventure, adalah kapten di tim tersebut. Pantai Gading sukses melaju ke putaran final Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman. Bergabung di Grup C, Pantai Gading bersaing dengan Belanda, Argentina dan Serbia & Montenegro. Pada 16 Juni Pantai Gading dijadwalkan berhadapan dengan Belanda di Stuttgart.Foto: Salomon Kalou (feyenoord) (erk/)