Laga Nice vs Marseille di Liga Prancis tak tuntas karena ricuh. Aksi lempar botol berujung kerusuhan yang melibatkan fans tuan rumah dengan pemain tim tamu.
Seperti dilansir BBC, situasi memanas saat Dimitri Payet jadi korban lemparan botol oleh suporter Nice saat hendak mengambil sepak pojok dalam laga Minggu (22/8). Ia kena timpukan botol dengan telak di bagian tengkuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimitri Payet merespons dengan melempar balik botol tersebut ke arah suporter tim tuan rumah. Hal itu berbuntut pada menghamburnya suporter Nice masuk ke lapangan. Keributan pun pecah, melibatkan para pemain kedua tim, fans, dan staf.
"Pemain Nice dan steward berusaha meredam, tapi semakin banyak proyektil yang dilempar dan wasit membuat keputusan untuk mengungsikan tim keluar lapangan," sebut Guardian.
Saat para pemain hendak meninggalkan lapangan, situasi juga masih belum kondusif. Pelatih Marseille Jorge Sampaoli yang geram pun sampai harus ditahan oleh stafnya.
Setelah jeda beberapa waktu, para pemain Nice kembali ke lapangan untuk menyelesaikan pertandingan. Saat itu skor sementara di laga Nice vs Marseille adalah 1-0 buat keunggulan tuan rumah, berkat gol di menit ke-49. Tapi para pemain Marseille menolak untuk melanjutkan.
"Para pemain kami diserang," kata Presiden Marseille president Pablo Longoria seperti dikutip BBC.
![]() |
"Dengan alasan keamanan untuk para pemain kami, yang diserang fans dalam serbuan ke lapangan, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan permainan karena tak ada jaminan buat keamanan para pemain," menjelaskan alasan enggan melanjutkan partai Nice vs Marseille.
Menurut laporan, sejumlah pemain Marseille memang mengalami cedera dalam kericuhan tersebut, termasuk Dimitri Payet akibat timpukan fans di awal pecahnya keributan di lapangan.