Wakil Presiden Suriname Ronnie Brunswijk adalah sosok kontroversial. Yang teranyar ia debut profesional dalam sebuah laga sepakbola bergengsi, yang selevel dengan Liga Europa, di usia 60 tahun. Klub itu adalah miliknya sendiri.
Seperti dirangkum dari Marca, WashingtonPost, dan RT.com -- tiga media yang masing-masing berbasis di Spanyol, Amerika Serikat, dan Rusia, Brunswijk bermain di laga liga CONCACAF pada tengah pekan ini.
Nama wapres Suriname itu masuk daftar susunan pemain Inter Moengotapoe, klub yang dimiliki Brunswijk, saat menghadapi klub Olimpia asal Honduras di ajang CONCACAF League yang merupakan kompetisi regional selevel Liga Europa di wilayah Amerika Tengah, Utara, dan Karibia. Suriname memang tergabung di CONCACAF walaupun ada di Amerika Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronnie Brunswijk bukan cuma jadi starter di laga tersebut, tapi juga tampil dengan mengenakan ban kapten. Ia tampil selama 54 menit sebelum ditarik keluar.
Dengan tubuh yang terbilang jauh dari kondisi ideal seorang pesepakbola, debut profesional Ronnie Brunswijk yang membuatnya jadi pesepakbola tertua di ajang internasional level klub ini jelas mencuri perhatian.
Ronnie Brunswijk tercatat membuat 17 operan dengan 14 di antaranya berhasil diterima rekannya dengan baik. Tapi itu tak membantu Inter yang kalah telak 0-6 di kandang sendiri dan menghadapi jalan terjal di leg kedua.
Ada sejumlah catatan menarik lain di balik penampilan Ronnie Brunswijk itu. Yang pertama, nomor punggung 61 yang ia pakai kabarnya sengaja dipilih demi merepresentasikan tahun kelahirannya. Opsi nomor bukan masalah karena Inter adalah klub milik pria kelahiran 3 Maret 1961 tersebut.
Disebutkan pula bahwa di laga itu Ronnie Brunswijk tampil di lini depan bersama putranya, Damian. Konon, Damian adalah salah satu dari 50 anak yang dimiliki oleh wapres Suriname tersebut.
Selain itu, Ronnie Brunswijk juga dilaporkan takkan bisa bermain pada leg kedua di markas Olimpia. Itu karena Brunswijk tak bisa meninggalkan Suriname lantaran dirinya jadi buruan Interpol akibat kasus perdagangan narkoba. Bisnis narkoba diduga berkaitan dengan caranya mengumpulkan dana semasa jadi gerilyawan di masa lalu.
Usai kekalahan telak Inter atas Olympia, beredar pula sebuah video yang tidak terverifikasi di ruang ganti tim tamu. Saat itu Brunswijk disebut membagi-bagikan uang kepada para pemain Olympia.
Baca juga: Inikah Suporter Terseksi Chelsea? |