Sekelompok fans Paris Saint-Germain melontarkan kekecewaan kepada presiden klub, Nasser Al-Khelaifi. Mereka mencoret-coret markas klub dengan pesan kritikan.
PSG tersingkir dari Liga Champions pekan lalu. Les Parisiens didepak Real Madrid pada babak 16 besar lewat kekalahan agregat 2-3.
Lionel Messi dkk sedianya unggul 1-0 pada leg pertama. Namun, PSG justru menyia-nyiakan keunggulan itu di Santiago Bernabeu dan takluk 1-3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan tersebut masih menimbulkan kekecewaan di kalangan ultras Paris Saint-Germain. Mereka menunjukkan kekesalan mereka saat PSG menjamu Bordeaux di Parc des Princes, Minggu (13/3/2022).
Ultras PSG menjadikan Lionel Messi dan Neymar sebagai sasaran kekecewaan mereka. Kedua bintang PSG itu dicemooh dan disiuli fans setiap kali menyentuh bola.
Tidak hanya itu, ultras PSG turut membentangkan spanduk menuntut pengunduran diri manajemen klub. Mereka menuding Nasser Al-Khelaifi telah gagal membawa klub ke level tertinggi Eropa sejak berkuasa pada 2011.
Menukil laporan Le Parisiens, ultras PSG tidak hanya membentangkan spanduk penolakan kepada Nasser. Mereka juga mencoret-coreti dinding Parc des Princes dan juga pusat pelatihan PSG, Camp des Loges di Saint-Germain-en-laye.
Coretan anti-Nasser ini senada dengan apa yang disampaikan kelompok ultras PSG, Collectif Ultras Paris. Mereka meyakini Nasser bukan sosok yang tepat di Parc des Princes.
"Kami tidak memiliki ingatan yang pendek. Kami tahu apa yang harus kami bayarkan kepada Presiden Nasser Al-Khelaifi, tidak ada yang pribadi di sini, tetapi jelas bahwa dia bukan orang yang tepat untuk pekerjaan ini," tulis Collectif Ultras Paris dalam pernyataan resminya.
Tidak hanya mendesak Nasser Al-Khelaifi mundur, ultras PSG juga menuntut Leonardo de Araujo mundur dari jabatan direktur olahraga PSG. Dia dituding cuma bisa belanja bintang-bintang top, tapi tidak mampu menjual pemain ke klub-klub lain.
(bay/aff)