Rollercoaster Karier Mancini Bersama Timnas Italia

Putra Rusdi K - detikSepakbola
Jumat, 25 Mar 2022 09:20 WIB
Karier Robero Mancini di timnas Italia bak rollercoaster (Foto: Getty Images/Claudio Villa)
Palermo -

Karier Roberto Mancini sebagai pelatih Italia bak rollercoaster. Usai bangkitkan Gli Azzurri juara Piala Eropa, ia kini jadi pesakitan tak lolos ke Piala Dunia.

Italia tumbang 0-1 dari Makedonia Utara pada di semifinal play-off Piala Dunia 2022 yang digelar di Renzo Barbera, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB. Gol tunggal kemenangan Makedonia Utara lahir dari Aleksandar Trajkovski di menit akhir laga.

Hasil ini membuat Italia dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar. Sementara, Makedonia Utara bakal memperebutkan satu tiket ke Qatar dengan menghadapi Portugal di final laga play-off.

Ini merupakan kali kedua secara beruntun Italia tak mampu meraih tiket ke Piala Dunia. Sebelumnya, mereka juga absen di Piala Dunia 2018.

Kegagalan Italia mentas di Piala Dunia 2022 jelas sebuah kejutan besar. Pasalnya, Gli Azzurri berstatus sebagai juara Eropa usai memenangi Euro 2020.

Hasil ini bikin karier Roberto Mancini di timnas Italia bak rollercoaster. Ia sempat dianggap pahlawan usai membawa La Nazionale bangkit dengan juara Piala Eropa 2020.

Mancini memang datang di masa suram Italia usai gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Namun kini justru serupa dengan pendahulunya.

Mancini merasa bahwa Italia seakan dijauhi keberuntungan soal kegagalan mereka ke Qatar. Ini karena Italia sebenarnya begitu dominan saat menghadapi Makedonia Utara. Mereka bikin 32 tembakan tapi dari begitu banyak percobaan itu tak ada yang berbuah gol.

"Juli lalu (memenangkan UEFA EURO 2020) adalah hal terbaik yang saya alami di level profesional, ini adalah kekecewaan terbesar. Sayangnya, ini sepakbola, hal-hal luar biasa terjadi dalam sepakbola. Pertandingan tertentu seperti ini," ujar Roberto Mancini dikutip dari situs resmi UEFA.

"Kami memiliki begitu banyak peluang. Dari Kejuaraan Eropa dan seterusnya, mungkin keberuntungan yang menyertai kita berubah menjadi nasib buruk, sekarang kita perlu tahu bagaimana menderita," jelasnya.




(pur/nds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork