Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 berkat peran para pemain yang berlatar imigran. Tiket ke Qatar jadi kado untuk Kanada sebagai negeri paling ramah imigran.
Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 usai menang 4-0 atas Jamaika di BMO Field, Senin (28/3/2022). Empat gol kemenangan tuan rumah diciptakan oleh Cyre Larin, Tajon Buchanan, Junior Hoillet, dan bunuh diri Adrian Mariappa.
Tambahan tiga angka membuat Les Rouges kukuh di puncak klasemen Kualifikasi Piala Dunia zona CONCACAF dengan 28 poin. Kanada unggul tiga angka dari Amerika Serikat dan Meksiko di posisi dua dan tiga serta enam angka dari Kosta Rika di urutan ke empat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka lolos ke Qatar karena aman tak mungkin finis di luar tiga besar dengan satu laga tersisa. Tiga tim teratas zona CONCACAF mendapat tiket langsung untuk melaju ke Piala Dunia 2022.
Kanada mengakhiri penantian panjang selama 36 tahun untuk kembali bisa lolos ke Piala Dunia. Ini adalah kali pertama mereka melaju ke ajang tertinggi sepakbola antar negara tersebut sejak edisi 1986.
Negeri Daun Maple saat ini memiliki skuad generasi emas dengan beberapa pemain yang berlatar imigran. Keberhasilan Kanada membentuk timnas yang kuat ini tak lepas dari negara mereka yang begitu ramah kepada imigran.
Hasil polling dari Gallup pada 2021 silam menempatkan Kanada sebagai negara paling ramah terhadap imigran dengan nilai index 8,46. Mereka mengungguli Islandia (8,41) di posisi kedua dan Selandia Baru (8,32) di peringkat ketiga.
![]() |
Balas Budi dari Imigran untuk Tempat yang Nyaman
Beberapa imigran menjelma menjadi tulang punggung timnas Kanada untuk lolos ke Piala Dunia 2022. Alphonso Davies (Bayern Munich), Milan Borjan (Red Star Belgrade), Jonathan David (Lille), Ike Ugbo (Troyes) dan Samuel Adekugbe (Hatayspor) para pemain Kanada yang punya latar imigran.
Jonathan David lahir di Amerika Serikat dan tumbuh di Haiti sebelum pindah ke Kanada. Ugbo dan Adekugbe lahir di Inggris dari keluarga Nigeria.
Sementara Davies dan Borjan menjadikan Kanada tempat yang aman setelah mengungsi dari perang di negeri asal mereka. Davies bakat paling terang Kanada saat ini lahir di kamp pengungsian di Buduburam, Ghana, saat kedua orang tuanya meninggalkan Liberia akibat perang saudara.
Saat usianya menginjak lima tahun, pemain Munich ini pindah dengan orang tuanya ke Kanada berkat program dari Komisoner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Kisah serupa dialami kapten Kanada, Milan Borjan. Ia hijrah ke Kanada pada usia 13 tahun. Hal ini terjadi setelah orang tuanya yang berasal dari etnis Serbia menghindari perang di Kroasia.
![]() |
Borjan begitu berterima kasih kepada Kanada yang memberinya kehidupan yang lebih layak. Tiket Piala Dunia 2022 seolah menjadi balas budi Borjan kepada negeri di utara benua Amerika ini.
"Kanada memberi saya segalanya, mereka memberi saya kehidupan yang lebih baik, mereka memberi saya sekolah yang bagus. Ini adalah cara saya untuk membalasnya ke Kanada ... Kanada multikultural, dan kami berjuang untuk apa yang diberikan kepada kami, dan Kanada memberi kami kedamaian," ujar Borjan dikutip dari Mirror pada Januari lalu.
Selain nama-nama di atas ada Atiba Hutchinson (Besiktas), Doniell Henry (Los Angeles FC), dan Cyle Larin (Besiktas) yang lahir di Kanada tapi dari orang tua imigran. Henry dan Larin punya darah Jamaika. Hutchinson punya orang tua dari Trinidad dan Tobago.
Lolos ke Piala Dunia 2022 seakan jadi kado dari toleransi akan keanekaragaman yang ada di Kanada.